18 Oktober, 2008

KIAT MERINTIS USAHA

Merintis usaha atau membuka usaha baru di Indonesia peluang dan prospeknya sangat terbuka luas. Pasar sangat prospektif, karena jumlah penduduk Indonesia mencapai 225 juta orang, merupakan pasar potensial. Bahan baku dan tenaga kerja tersedia, sehingga tidak menjadi kendala, karena Indonesia memilki kekayaan alam dan SDM yang melimpah ruah. Regulasi pemerintah pun sangat mendukung dengan diberikannya berbagai fasilitas dan kemudahan untuk berwirausaha.

Ada tiga pilihan untuk memasuki suatu bisnis, merintis usaha baru sejak awal, membeli perusahaan yang telah berjalan, kerjasama manajemen atau waralaba (franchising).
Dalam kesempatan ini hanya akan dipaparkan kiat dalam merintis usaha baru. Langkah pertama dalam memulai usaha baru adalah memiliki ide, setelah itu ide yang ada harus dikaji lebih dahulu kelayakan usahanya. Cara yang sederhana untuk mengkaji menggunakan pendekatan SWOT analisis. Mengkaji aspek kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat).

Selanjutnya ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam merintis usaha baru:
Bidang Usaha dan Jenis Usaha yang akan dirintis
Bentuk dan Kepemilikan Usaha yang akan dipilih
Tempat Usaha (lokasi) yang akan dipilih
Jaminan Usaha yang mungkin diperoleh
Organisasi Usaha yang akan digunakan
Lingkungan Usaha yang akan berpengaruh
Untuk mengelola usaha, tidak boleh hanya andalkan intuisi semata, namun harus diawali dengan:
Perencanaan Usaha secara tertulis (Business Plan)
Pengelolaan dan Pembukuan Keuangan yang tertib
Memiliki Strategi Pengembangan Usaha yang jelas
Mengembangkan Tehnik Pengembangan Usaha yang kreatif
KEMAMPUAN MANAJERIAL

Dalam menjalankan usaha wirausaha akan mengelola sumber daya yang dimiliki. Sumber daya itu biasanya meliputi 5 M: Man (manusia), Material (bahan baku, peralatan), Method (metode, prosedur), Money (uang), Market (pasar). Kelima sumber daya harus dikelola dan didayagunakan secara efektif dan efisien.

Efektif artinya dapat menjalankan usaha sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Sedangkan efisien adalah melakukan kegiatan dengan selalu membandingkan antara input (masukan) dan output (keluaran). Output harus lebih besar daripada inputnya.

Agar wirausaha dapat mencapai tujuan dengan efekti dan efisien, yaitu meningkat kesejahteraan pemilik dan karyawan, yang diukur dari perolehan laba yang dicapai. Wirausahawan dituntut memiliki ketrampilan dan kemampuan manajerial. Ketrampilan manajerial adalah ketrampil dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen, yang meliputi antara lain:
Menyusun Perencanaan (Planning)
Mengorganisasikan Sumber Daya (Organizing)
Memimpin SDM (Leadership)
Mengkoordinasi Sumber Daya (Coordinating)
Mampu Mengendalikan Usaha (Controlling)

Sedangkan kemampuan manajerial meliputi: kemampuan tehnis, kemampuan personal dan kemampuan emosional.

STRATEGI KEWIRAUSAHAAN

Manajemen Kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila usaha baru ingin berhasil, maka wirausaha harus memiliki empat kompetensi diantaranya:
Focus pada pasar, bukan pada tehnologi
Buat ramalan pendanaan untuk menghindari pengeluaran yang tidak terbiayai
Bangun tim manajemen yang tangguh, hindari “one man show”
Beri peran tertentu, mereka yang berprestasi

Agar focus pada pasar wirausahawan harus mempertimbangkan salah satu strategi sebagai berikut:

Muncul sebagai pemimpin pasar
Memilih relung pasar (niche market) yang tidak terlayani
Memilih relung pasar yang bisa bertahan
Mengubah karakteristik produk, pasar atau industri.

Di samping pemilihan strategi, hal penting yang tidak boleh dilupakan bahwa salah satu penyebab kegagalan dalam menjalankan kewirausahaan adalah ketidaktertiban dalam bidang administrasi dan pembukuan. Untuk itu wirausahawan harus tertib administrasi dan harus menyediakan waktu untuk menyelenggarakan pembukuan secara sederhana, sistimatis dan praktis.

Tidak ada komentar: