25 Oktober, 2008

KIAT SUKSES SUSU SHE JACK

Bagi masyarakat Solo Raya tentu tidak asing dengan nama "SHE JACK". Namanya melekat dan dikenal sebagai pemilik kedai susu murni yang sangat kondang. Ingat susu pasti ingat She Jack. Saat ini She Jack yang nama aslinya Joko Surasno, SE mengelola 14 kedai susu yang tersebar di kota Solo dan Sukoharjo.

Apa yang membuat namanya menancap dibenak konsumen ? Diantaranya adalah pelayanan yang betul-betul prima, ramah, familiar, grapyak, semanak dan sumeh, "sok akrab" setiap pelanggan biasa dia sapa dengan " BOS ". Selalu menjaga dan mengutamakan kualitas, bahan baku susu dipilih yang terbaik, asli, tidak dicampur dengan unsur yang lain. Pantang membohongi pelanggan. Saat ini ada 60 karyawan yang selalu berpenampilan gaul, bersih, full smile dan trampil melempar gelas, tidak kalah dengan bartander hotel berbintang.

She Jack, yang selalu tampil smart dengan gaya anak muda. Sukses menggeluti usaha, karena kerja keras, dan selalu mau belajar dari siapapun. Setiap ada seminar dan pelatihan selalu menyempatkan hadir. Semangat belajarnya pantas diacungi jempol. Saat merintis usaha sekolah SMA sempat berantakan, karena kesibukan kerja. Namun dia tidak patah arang, SMA terpaksa harus diselesaikan dengan Kejar Paket C. Setelah lulus langsung melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) mengambil program studi akuntansi.

Berkat keuletan dan kesabaran kuliah reguler yang dia ambil diselesaikan hanya dalam waktu 3,5 tahun. Kuliah pun dijalani dengan suka cita. Masuk setiap hari, bahkan masih menyempatkan diri mengikuti kegiatan kemahasiswaan, ikut resimen mahasiswa (Menwa).

Dengan rendah hati dia selalu menyatakan. "Walaupun saya bos yang mengelola 14 kedai susu, namun saya masih punya atasan. Siapa atasan saya ? atasan saya adalah pelanggan ". Sebuah filosofi yang luar biasa.
Selamat pak Jack !

23 Oktober, 2008

SERVICE EXCELLENCE SPECIAL PRICE

Dalam rangka meningkatkan kinerja Sumber Daya Insani (SDI) Indonesia yang kompeten dan professional. Amalia Consulting menyelenggaraan jasa konsultasi, pendidikan dan pelatihan berbasis intelektual, emosional dan spiritual bidang manajemen, akuntansi, perpajakan, public relations, motivasi dan pengembangan diri.
Kami menawarkan paket training SERVICE EXCELLENCE dengan special price. Discount 25 % bagi organisasi bisnis dan 50 % untuk organisasi sosial dan instansi pemerintah.
Anda berminat ?
Hubungi, Drs. Suharno, MM, Akuntan,
Hp. 0813. 295. 117. 45,
Telp/Fax (0271) 651268,

Direktur Amalia Consulting, Drs. Suharno, MM, Akuntan tampil sebagai instruktur Diklat Perbamida Jateng & DIY, Hotel Kesambi Hijau, Semarang, 16-17 Juli 2008.
Komentar peserta diklat,
Teguh Sumartono, SE, PD BPR-BKK WONOGIRI “ Sistem mengajarnya bagus, diselingi permainan dan hiburan, sehingga tidak merasa bosan, walau pun cuaca panas. Banyak kejutan ! Dan hal-hal baru yang belum pernah didapat dari pendidikan lain “.
Hamdan, PD BPR-BKK BOJA KENDAL, “ Metode pembelajaran unik. Dengan visualisasi. Menggiring imajinasi peserta. “

ETIKA BERBUSANA

Mempergunakan busana yang tidak melanggar aturan, norma, kepatutan dalam lingkungan di mana kita berada. Di kampus, misalnya, jangan mempergunakan pakaian yang terbuka/terlihat aurat atau anggota tubuh yang seharusnya ditutupi.

Mengikuti mode, tetap harus sesuai acara,
sesuai waktu, sesuai tempat.
  • Hindari menggunakan pakaian yang terlalu mencolok atau menarik perhatian orang, terutama di tempat umum.
  • Hindari busana yang membuat anda sulit bergerak/melangkah

  • Hindari aksesoris yang menimbulkan bunyi-bunyi waktu anda bergerak

  • Hindari aksesoris yang menimbulkan bunyi-bunyi dan yang mudah tersangkut

  • Hindari sepatu yang tidak nyaman dan bersuara keras waktu melangkah

  • Pastikan busana anda sudah rapih, jangan membetulkan/ merapihkan sembarangan.

ETIKA DAN ETIKET

Secara etimologi kata etika berasal dari bahasa Yunani yaitu "Ethos" yang berarti watak kesusilaan atau adat. Kata ini identik dengan perkataan moral yang berasal dari kata latin "mos" yang dalam bentuk jamaknya ” mores ” yang berarti juga Adat atau cara hidup.

Etika dan Moral memiliki arti yang sama, namun dalam pemakaian sehari-harinya ada sedikit perbedaan. Moral atau moralitas biasanya dipakai untuk perbuatan yang sedang dinilai, sedangkan etika dipakai untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang ada.

Menurut Ir Poedjawiyatna, etika merupakan cabang dari filsafat. Etika mencari ukuran baik buruknya bagi tingkah laku manusia. Etika hendak mencari tindakan manuisia yang manakah yang baik.

Sedangkan memurut Austin Fogothetu etika berhubungan dengan seluruh ilmu pengetahuan tentang manusia dan masyarakat sebagai: antropologi, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik dan ilmu hukum. Perbedaanya terletak pada aspek keharusan (ought). Pebedaan dengan teologi moral, karena tidak bersandarkan padakaidah-kaidah keagamaan, tetapi terbatas pada pengetahuan yang dilahirkan tenaga manusia sendiri.

Perbedaan Etika dan Etiket :

Seringkali dua istilah tersebut disamakan artinya, padahal perbedaan antara keduanya sangat mendasar. Dari asal katanya saja berbeda, yakni Ethics dan Ethiquetle. Etika berarti moral sedangkan Etiket berarti sopan santun.

Namun meskipun berbeda, ada persamaan antara keduanya, yaitu : Keduanya menyangkut perilaku manusia. Etika dan etiket mengatur perilaku manusia secara normative, artinya memberi norma bagi perilku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.

Perbedaannya yang penting antara lain yaitu :
  • Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia. Diantara beberapa cara yang mungkin, etiket menunjukkan cara yang tepat, artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam suatu kalangan tertentu.

  • Etika tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan. Etika menyangkut pilihan yaitu apakah perbuatan boleh dilakukan atau tidak.

  • Etiket hanya berlaku dalam pergaulan. Bila tidak ada saksi mata, maka maka etiket tidak berlaku.

  • Etika selalu berlaku meskipun tidak ada saksi mata, tidak tergantung pada ada dan tidaknya seseorang.

  • Etiket bersifat relatif artinya yang dianggap tidak sopan dala suatu kebudayaan, isa saja diangap sopan dalam kebudayaan lain.

  • Etika jauh lebih bersifat absolut. Prinsip-prinsipnya tidak dapat ditawar lagi.

  • Etiket hanya memadang mausiadari segi lahiriah saja.Etika menyangkutmanusia dari segi dalam. Orang yang bersikap etis adalah orang yang sungguh-sungguh baik.

18 Oktober, 2008

FRONT LINERS WORKSHOP

DELIVERING THE BEST SERVICE AND SUPPORT

Persaingan bisnis sangat kompetitif. Untuk memperoleh produk yang diinginkan konsumen dihadapkan pada banyak pilihan dan tawaran. Akibatnya organisasi bisnis yang tidak memberikan layanan terbaik dan memberikan produk yang berkualitas, pasti akan ditinggal konsumen. Konsumen adalah raja, merupakan sebuah ungkapan yang sangat tepat untuk menggambarkan betapa organisasi bisnis saat ini sangat tergantung pada pelanggan.

Ujung tombak dalam memberikan pelayanan adalah frontliner. Frontliner tidak hanya dituntut mampu memberikan pelayanan terbaik, namun juga harus mampu bertindak sebagai konsultan bagi calon pelanggan atau pelanggan. Apabila karyawan dibagian ini tidak memiliki kompetensi dan profesionalisme, maka keberadaan mereka justru bisa menjadi ancaman bagi perusahaan. Tanpa sadar kita telah menempatkan orang yang kita gaji, bukan memberikan layanan terbaik, justru mereka menendang atau mengusir pelanggan atau calon pelanggan.

Salah satu sarana mewujudkan karyawan yang kompeten, handal dan profesional adalah melalui pelatihan. Agar pelatihan bisa berjalan secara efektif, maka pelatihan yang diselenggarakan harus dirancang dan direncanakan secara matang. Materi pelatihan dan metode penyampaian materi harus disampaikan secara menarik dan atraktif. Agar target pembelajaran tidak sekedar dalam tahapan kongnitif atau afaktif, namun sampai dengan tahapan psikomotorik.

Berdasarkan hal tersebut di atas, kami merancang pelatihan dengan judul ”Frontliners Workshop Delivering the Best Service and Support”.
Dalam pelatihan ini materi yang kami rancang meliputi: Motivasi Berprestasi, Komunikasi Efektif, Pelayanan Prima dan Citra Profesional.

METODE PELATIHAN:
  • Presentasi
  • Diskusi
  • Roleply
  • Simulasi


AKUNTANSI SYARIAH UKM

oleh : Moh. Fatkhul Masku

JAKARTA (Bisnis): Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) berencana menyusun standar akuntansi keuangan syariah untuk usaha kecil menengah (UKM) guna membuka akses lebih besar sektor riil terhadap pembiayaan bank. Anggota DSAK-IAI Jan Hoesada mengungkapkan perbankan syariah Indonesia termasuk industri yang paling maju di tingkat global karena memiliki tujuh standar akuntansi syariah.

"Tapi ini baru di sisi kanan, sementara di sisi kiri yakni sektor usaha kecil menengah belum memiliki standar akuntansi keuangan syariah. Ini tidak ketemu," ujarnya.

Jan Hoesada, yang juga mantan Sekretaris I IAI periode 1994-1998, mengusulkan pembuatan paket syariah berupa penyediaan peranti lunak akuntansi keuangan, pelatihan dan pinjaman bank hingga Rp500 juta.

DSAK-IAI akan membuat peranti lunak akuntansi syariah untuk diterapkan oleh usaha kecil calon debitor dan pelatihan dengan tarif Rp3 juta-Rp5 juta. Mekanismenya dibuat sederhana, karena usaha kecil tidak harus membaca seluruh ketentuan standar itu.

"Standar ini bisa dibagi gratis, cukup dengan down-loan. Pembiayaan dari pemerintah atau sponsor."

Jan menilai prospek pasar syariah cukup bagus, mengingat portfolio pembiayaan syariah baru 1,7% dibandingkan dengan pembiayaan dan kredit bank secara keseluruhan. Direktur Bank Syariah Mandiri Hana Wijaya mengungkapkan ketiadaan standar akuntansi syariah bagi UKM membuat penyaluran pembiayaan agak terhambat.

"Tapi kami menyiasatinya dengan pendampingan oleh EO [account officer, pendamping kredit]. Kami membantu dan mendorong mereka untuk melakukan pencatatan transaksi dan laporannya," ujarnya.

Hana berpendapat ketersediaan standar akuntansi keuangan syariah bagi UKM akan membantu perbankan syariah dalam menyalurkan pembiayaannya. (tw) Sumber: www.bisnis.com 01 Nopember 2007

STRATEGI BISNIS RASULULLAH

Oleh: Abdul Aziz Setiawan
Teladan dan contoh terbaik bagi manusia adalah Rasulullah Muhammad SAW. Beliau adalah teladan hidup yang menyemai banyak kebaikan dalam rangkaian keindahan hidup. Dari beliau juga bisa kita ambil teladan bagaimana merintis, mengelola dan mengembangkan bisnis secara lurus dan bersih. Beliau telah memancangkan tonggak teladan untuk meraih sukses menjadi entrepreneur secara benar. Keteladanan yang akan senantiasa layak diikuti setiap generasi dari semua generasi sekarang maupun yang akan datang.

Sayangnya seringkali kita kesulitan untuk mendapati informasi tentang karir bisnis Rasulullah sang teladan. Kalaupun kita mendapatinya seringkali terpotong-potong dalam berbagai kitab Shiroh. Terpadu dalam rangkaian sejarah yang kompleks. Untuk itu kita memerlukan bahan yang lebih ringakas untuk melihat tentag karir bisnisnya secara lebih jelas, seperti:

--> Bagaimana Rasulullah merintis bisnisnya. Menyiapkan mentalitas dan karakter kepribadian yang kemudian mendukung kesuksesan bisnisnya.

--> Bagaimana ketekunan, kejelian dan kesuksesan bisnis yang telah dijalankan oleh Rasulullah. Bagaimana kisah menariknya. Bagaimana strategi pemasaran dan customer service-nya. Bagaimana menghadapi kompetitor.

--> Bagaimana pengalaman bisnis beliau. Sejauh mana relasi dan pengalaman beliau dalam menekuni bisnis ini sehingga sangat memahami permasalah bisnis. Yang kelak dikemudian hari ketika kenabian itu turun, pemahaman ini menjadi sangat komprehensif untuk memberikan panduan hadits yang digunakan sumber Fiqih Muammalat untuk memberikan framework ‘berbisnis secara syariah’.

--> Apa kiat-kiat kesuksesannya. Dan bagaimana nasihat beliau untuk pebisnis modern agar sukses besar. Sukses bukan hanya didunia saja. Tetapi beruntung didunia dan diakhirat.

Merintis Bisnis

Mengkaji pribadi beliau, kita akan mendapatkan jiwa entrepreneurship beliau sudah dipupuk sejak dini. Allah mentarbiyah (mendidik) kekuatan pribadinya sejak kecil dengan hidup dalam kondisi yatim-piatu. Beliau memulai mengasah mentalitas wirusahanya dengan menjadi pengembala. Beliau menjadi pengembala untuk orang-orang Mekkah di masa kanak-kanaknya. Dengan menjadi pengembala beliau mendapatkan upah. Beliau mengembalakan biri-biri orang Quraisy ketika masih terlalu muda ini guna meringankan sedikit beban yang ditanggung oleh pamannya. Beliau ingin berpenghasilan dan bisa mandiri. Tidak hendak berpangku tangan hanya sekedar bermain saja.

Sebagai anak muda yang jujur dan punya harga diri, beliau sama sekali tidak suka berlama-lama menjadi tanggungan pamannya yang memiliki beban keluarga besar. Beliau kemudian dalam usia muda melanjutkan menjadi pebisnis perdagangan. Jiwa enterepreneurshipnya semakin kuat karena sejak usia 12 tahun telah mengikuti perjalanan bisnis pamannya yang meliputi; Syria, Jordan, dan Lebanon saat ini.

Muhammad melihat peluang bisnis sebagai sarana yang menarik untuk mandiri. Hal ini setidaknya cukup dipengaruhi oleh kondisi yang melingkupinya. Saat itu kondisi Mekkah yang paling berkembang adalah bisnis perdagangan. Tanahnya yang kering sangat sulit untuk bercocok tanam. Kejelian melihat peluang keuntungan terbesar pada sektor perdagangan kemudian membuatnya menekuni bisnis perdagangan ini. Selain itu latar belakang keluarganya adalah pebisnis yang sangat kuat dan sukses. Sebagaimana sejarah mencatat, empat orang putera Abdul Manaf (kakek-kakeknya) adalah pemegang izin kunjungan dan jaminan keamanan dari para penguasa dari negara tetangga seperti Syiria, Irak, Yaman dan Ethopia. Mereka dapat membawa kafilah-kafilah bisnisnya ke berbagai negara tersebut secara aman dan lancar.

Selain itu, Muhammad dilahirkan pada masa kaum Quraisy mencapai kejayaan dalam perdagangan. Sejak kecil beliau juga dirawat kakeknya Abdul Muthalib yang juga pebisnis. Setelah kakeknya meninggal, Muhammad kemudian tinggal bersama pamannya Abu Thalib yang berprofesi dalam bisnis perdagangan pula.

Sebagai anak muda yang lembut hati, berazzam kuat dan memiliki harga diri yang tinggi, beliau sama sekali tidak suka berlama-lama menjadi tanggungan sang paman. Ketika menginjak semakin dewasa dan menyadari bahwa pamannya memiliki beban berat keluarga besar yang harus diberi nafkah, beliau mulai berdagang sendiri di Makkah. Profesi sebagai pebisnis ini dimulai dalam sekala yang kecil dan bersifat pribadi. Beliau membeli barang-barang dari satu pasar lalu menjualnya pada orang lain.

Muhammad adalah seorang pemuda miskin yang memulai bisnisnya dari tahap awal. Terkadang bekerja untuk mendapatkan upah dan terkadang sebagai agen untuk beberapa pebisnis kaya di kota Mekkah. Dalam mencari nafkah yang halal beliau bekerja keras, sungguh-sungguh dan cermat menggeluti profesi bisnis ini yang tentunya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup tetapi juga membangun reputasi dimata para pemodal, relasi dan pelanggan.

Beliau juga telah memasuki kerjasama bisnis bersama dengan beberapa orang. Sebagai pribadi yang dikenal jujur (shidiq) dan terpercaya (amin) oleh masyarakat, beliau memiliki kesempatan untuk mengembangkan bisnisnya dengan menjalankan modal orang lain. Diantaranya menerima modal dari para janda dan anak yatim dengan sistem upah maupun bagi hasil.

Beliau juga pernah bermitra dengan Saib ibnu Ali yang pernah menyatakan dan mengakui bahwa Muhammad adalah mitranya dalam berdagang dan selalu lurus dalam perhitungan-perhitungannya. Salah satu dari mitra pemodal lainnya adalah Khadijah, salah seorang konglomerat kaya di masa itu.

Muhammad menjalankan kontrak syirkah (kerjasama) dengan sistem upah maupun bagi hasil (mudharabah) dengan Khadijah. Kadang-kadang dalam kontraknya Muhammad sebagai pengelola (mudharib) dan Khadijah sebagai sleeping partner(shahibul maal) dan sama-sama berbagi atas keuntungan maupun kerugian. Terkadang pula Muhammad menjadi pebisnis yang digaji/medapatkan upah untuk mengelola barang dagangan Khadijah. Diantaranya Khadijah pernah mempercayakan kepadanya modal untuk bertolak ke Syiria.

Dalam masa usia 17 hingga sekitar 20 tahun adalah masa tersulit dalam perjalanan bisnis Muhammad karena beliau harus mandiri dan bersaing dengan pemain-pemain senior dalam perdagangan regional.

Ketekunan, Kejelian dan Kesuksesan

Muhammad kemudian banyak melakukan perjalanan-pejalanan bisnis dengan modal Khadijah ini. Beliaupun telah sering mengunjungi Bahrain dalam rangkaian lawatan bisnis. Beliau adalah seorang saudagar ulung. Beliau pernah mendapatkan imbalan seekor unta muda untuk setiap kali perjalanan ke kota-kota dagang di sekitar Yaman. Sebuah Hadits juga menjelasakan, diriwayatkan oleh adz-Dzahabi dari Nabi “saya telah melakukan dua kali perjalanan dagang untuk Khadijah dan mendapat upah dua ekor unta betina dewasa” (Jami’ ash-Shagir).

Ketekunan dan kesungguhan beliau dalam berbisnis juga sangat menonjol. Beliau pernah menunggu pembelinya, Abdullah bin Abdul Hamzah selama tiga hari. Abdullah bin Abdul Hamzah mengatakan: “Aku telah membeli sesuatu dari Nabi sebelum beliau menerima tugas kenabian, dan karena masih ada suatu urusan dengannya maka menjanjikan untuk mengantarkan padanya, tetapi aku lupa. Ketika teringat tiga hari kemudian, aku pun pergi ke tempat tersebut dan menemukan Nabi masih berada disana”. Nabi berkata, “Engkau telah membuatku resah, aku berada di sini selama tiga hari menunggumu” (HR. Abu Dawud).
Sebuah kesabaran dan pengorbanan yang luar biasa untuk tidak membuat relasi atau pelanggan (customer) kecewa. Tidak pula lantas marah, kecuali hanya menyampaikan bahwa telah menunggu tiga hari.

Kecerdasan Bisnis beliau sangat teruji. Beliau pernah ketika menjual barang dagangan di pasar-pasar Busra meraih keuntungan dua kali lipat dibanding pebisnis-pebisnis yang lain. Ketika Khadijah mendapatinya dengan keuntungan yang sangat besar yang belum pernah diraih siapapun sebelumnya maka Khadijah memberikan keuntungan yang lebih besar daripada yang telah mereka berdua sepakati sebelumnya.

Kecerdikan dalam berbisnis dan penguasaannya tehadap pasar juga sangat luar biasa. Pada suatu waktu Muhammad diminta membawa dagangan milik Siti Khadijah. Muhammad dikenal sebagai orang yang jujur dalam segala hal, sehingga digelari Al-Amin (orang yang paling dapat dipercaya). Hal itu pun diterapkan dalam berbisnis. Para pebisnis Quraisy Mekkah tidak suka kepada Muhammad yang jujur dalam berdagang ini. Bagi mereka, dagang ya dagang, jujur ya jujur. Mereka berpandangan tidak bisa kedua hal itu dipadukan. Akhirnya mereka membuat rencana untuk membangkrutkan Muhammad.

Ketika rombongan pedagang Mekkah itu membawa barang dagangan ke Syam (sekarang dikenal dengan nama Suriah), mereka sengaja menjatuhkan harga. Muhammad tidak mau melakukannya, karena yang dia bawa adalah dagangan milik Siti Khadijah, bukan miliknya sendiri. Beliau harus amanah.

Selain itu, beliau telah sangat memahami kondisi pasar saat itu bahwa jumlah permintaan (demand) jauh lebih tinggi dari jumlah penawaran (suplay). Beliau memahami seluruh barang pasti akan terjual karena permintaan lebih tinggi dari jumlah barang yang tersedia. Karena itu, bila barang dagangan para saudagar Quraisy itu habis, pasti konsumen akan tetap mencari barang tersebut. Benar saja, ketika dagangan yang harganya dibanting itu habis, maka masyarakat akhirnya membeli barang-barang kepada Muhammad dengan harga normal.

Ketika rombongan pedagang itu pulang, Mekkah pun gempar. Semua pedagang rugi, kecuali Muhammad yang untung besar. Inilah contoh kejelian melihat, menganalisis, dan memahami pasar serta keberkahan dari sikap jujur dan amanah. Ini juga merupakan bukti kemampuan merespon strategi pesaing secara jernih.

Karier bisnis Muhammad semakin kuat dalam usia 25 tahun. Usia ini merpkan titik ke emasan entrepreneurship Muhammad setelah mendapatkan back-up financial yang lebih mapan dari sang Istri Khadijah yang telah dinikahi. Tak heran dari kesuksesan bisnisnya kalau kemudian maskawin yang beliau serahkan ketika pernikahan juga sangat besar pada waktu itu. Maskawinnya adalah 20 ekor unta muda.

Hal ini merupakan bukti keberhasilan beliau sebagai pebisnis. Sejarah juga telah mencatatkan bahwa beliaulah pribadi yang pernah ber-Qurban dalam jumlah yang sangat besar. Mengurbankan 100 Unta secara pribadi. Kalau kita hitung kasar saja, satu ekor untuk sekarang berkisar Rp 7-10 Juta. Berarti Qurban beliau senilai Rp 700 juta s/d 1 milyar-an. Jumlah yang sangat besar untuk Qurban dari seorang pribadi pada sepanjang sejarah peradaban.

Setelah menikah dng Khadijah, beliau tetap melangsungkan bisnis perdagangan seperti biasa. Membawa dagangannya ke berbagai daerah di semenanjung Arabia dan negeri-negeri perbatasan Yaman, Bahrain, Irak dan Syiria. Namun sekarang ia bertindak sebagai manajer sekaligus mitra usaha istrinya.

Pengalaman Bisnis

Muhammad dengan ketekunan dan kesungguhanya kemungkinan besar telah mengunjungi pusat-pusat bisnis perdagangan yang terkenal di Arabia berulangkali. Beliau juga bertemu dengan konglomerat dari berbagai wilayah. Pusat-pusat bisnis perdagangan di Arabia yang terkenal diantaranya;
Pertama, Fumatul Jandal: pusat bisni yang terkenal ini terletak di ujung utara Hijaz di dekat perbatasan Syiria waktu itu. Pekan bisnis diadakan setiap tahun pada awal bulan Rabi’ul Awwal di tempat ini. Saat seperti itu para pebisnis dari jauh dan dekat berdatangan ke tempat tersebut. Pasar ini berlangsung hingga akhir pekan.

Kedua, Mushaqqar: tempat pekan bisnis ini pada sebuah kota yang terkenal di Hijar (Bahrain) mulai awal Jumadil Awwal. Berlangsung sebulan penuh.

Ketiga, Suhar: ini adalah sebuah kota di Oman. Pekan bisnis ini berlangsung selama lima hari pada bulan Rajab.

Keempat, Dabba: ini adalah salah satu dari dua kota pelabuhan Oman. Para pebisnis dari daerah Sind, Hind (India), Cina dan banyak negara-negara timur lainnya datang ketempat ini untuk berbisnis.

Kelima, Shihr (Maharah): sebuah kota yang terletak disebelah pantai laut Arabia, antara Aden dan Oman. Kota ini terkenal dengan parfumnya yang dikenal dengan ‘Amber’. Pekan bisnis ini dilangsungkan sejak awal hingga pertengahan bulan Sya’ban.

Keenam, Aden: pekan bisnis di Aden diadakan mulai tanggal satu hingga sepuluh Ramadhan. Banyak pebisnis dari timur dan selatan berdatangan untuk berbisnis.
Ketujuh, San’a: ibukota Yaman. Pekan bisnis diadakan mulai tanggal sepuluh hingga akhir Ramadhan.

Kedelapan, Rabiyah: nama sebuah kota di Hadramaut. Pasar bisnis ini diadakan mulai tanggal lima belas Dzulqa’dah dalam waktu satu bulan.
Kesembilan, Ukaz: nama sebuah tempat diujung Najd (dekat Thaif). Pasar bisnis ini bersamaan dengan pasar yang berada di Hadramaut. Pasar ini melebihi pasar-pasar lain dalam hal kemegahan fasilitas bisnis, omzet transaksi bisnisnya dan peserta bisnis dari berbagai wilayah. Pasar ini banyak dikunjungi pebisnis dari suku-suku Hawazin, Ghatafan, Aslam, Ahabish, Adl, ad-Dish, al-Haya, al-Mustaliq dan Quraisy.
Kesepuluh, Dul Majaz: terletak didekat Ukaz (antara Ukaz dan Makah), dan pasar bisnis diadakan pada tangal satu hingga tanggal tujuh bulan Dzul-Hijjah.
Kesebelas, Mina: pasar bisnis berlangsung selama musim Haji (dekat Mekkah).
Keduabelas, Nazat: terletak diwilayah Khaibar mulai tanggal sepuluh sampai akhir bulan Muharam.

Ketigabelas, Hijr: adalah nama sebuah kota di Yamamah dimana pasar bisnis bersamaan dengan Nazat. Terakhir, pasar yang terletak diluar semenajung Arabia yang sering didatangi Muhammad adalah Busra (Syiria). Praktis beliau telah mengunjunggi daerah-daerah di Arabia Utara, Selatan, Timur dan Barat untuk berbisnis.
Sebuah kerja keras yang luar biasa. Sehingga memiliki pengalaman berbisnis yang sangat banyak. Berinteraksi dan berkompetisi dengan pebisnis regional dan pebisnis dari negari-negari timur jauh serta dari wilayah-wilayah lainnya.

Beliau mulai mengurangi aktivitas bisnis ketika sudah berusia 37-an dan terutama sesudah datangnya Nubuwah (kenabian). Meski demikian naluri kebiasaan dan penghargaan terhadap bisnis masih tetap tinggi. Beliau tetap pernah beraktivitas bisnis.

Anas meriwayatkan bahwa Nabi pernah menawarkan sebuah kain pelana dan bejana untuk minum seraya mengatakan, “Siapa yang ingin membeli kain pelana dan bejana air minum?” Seorang laki-laki menawarnya seharga satu dirham, dan Nabi menanyakan apakah ada orang yang akan membayar lebih mahal. Seorang laki-laki menawar padanya dengan harga dua dirham, dan beliapun menjual barang tersebut padanya (HR. Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Nasihat dan Teladan untuk Pebisnis Modern

Bisnis dan perdagangan termasuk dalam kegiatan manusia yang terpenting. Bisnis dan perdagangan diperlukan karena tidak ada seorangpun yang dapat hidup dengan sempurna, mampu menyediakan segala keperluan dan tuntutan hidupnya sendiri tanpa melibatkan orang lain. Oleh karena itu manusia saling memerlukan, bekerjasama dan saling tolong menolong.
Islam mendorong ummatnya berusaha mencari rezeki supaya kehidupan mereka menjadi baik dan menyenangkan. Allah SWT menjadikan langit, bumi, laut dan apa saja untuk kepentingan dan manfaat manusia. Manusia hendaklah mencari rezeki yang halal.
Firman Allah dalam surah An-Naba (78): 10-11 :

“Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian. Dan Kami jadikan siang untuk penghidupan".
Dalam ayat itu Allah mengajarkan keseimbangan antara mencari rezeki untuk kehidupan dan beristirahat (leisure). Malam hari untuk beristirahat dan mengumpulkan tenaga dan siang hari bekerja mencurahkan tenaga, berbisnis berdagang untuk mencari rezeki.”

Aisyah pernah meriwayatkan bahwa Rasululah bersabda, “Hal-hal yan paling menyenangkan yang engkau nikmati adalah yang datang dari hasil tanganmu sendiri, anak-anakmu berasal dari apa yang engkau hasilkan” (HR. Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah).
Nabi juga bersabda, “Berusaha mendapatkan nafkah yang halal adalah kewajiban disamping tugas-tugas lainnya yang telah diwajibkan” (HR. Baihaqi).

Beliaupun memberikan nasihat untuk kita yang bisa senantiasa menjadi motivasi dan perlu diamalkan. Rafi’ bin Judaij berkata bahwa “Rasulullah saw ketika ditanya, usaha apakah yang paling baik? Rasul menjawab: yaitu usaha seseorang dengan tangannya sendiri dan semua jual beli yang baik” (HR. Hakim).
Usaha dengan tangan sendiri bisa dalam bentuk aktivitas jasa, produksi, pertanian, perikanan maupun yang lain. Sedang jual beli adalah aktivitas bisnis barang dan jasa. Dalam beberapa hadist Rasulullah SAW memberikan dorongan kepada ummatnya untuk mencari rezeki dengan berusaha dan berdagang. Rasulullah sendiri adalah contoh seorang pedagang yang sukses. Ketika masih kecil beliau telah menemani pamannya Abu Thalib berdagang ke Syam.

Setelah memasuki usia dewasa bahkan beliau sendiri menjalankan bisnis milik Siti Khadijah ke Syam dan kembali dengan keuntungan yang besar. Ini adalah bukti kemampuan, kepercayaan dan amanah beliau sebagai pedagang. Rasulullah SAW bersabda : “Pedagang yang amanah dan benar akan bersama dengan para syuhada di hari qiyamat nanti” (HR. Ibnu Majah dan al-Hakim).

Muhammad yang menjadi pedagang sejak usia muda- mempunyai empat kiat sukses berbisnis. Yakni, sidiq (benar), amanah (dapat dipercaya), fatonah (cerdas, cerdik, memahami manajemen dan strategi bisnis), dan tabligh (kemampuan komunikasi dan meyakinkan relasi atau pembeli). Bila keempat sifat atau kiat ini ada pada seorang pebisnis, insya Allah dia akan berhasil. Ini merupakan karakter bisnis yang Islami. Namun, bisa pula diterapkan oleh siapa pun, sebab ajaran Islam itu bersifat universal.

Muhammad melakukan transaksi perdagangannya secara jujur, adil dan tidak pernah membuat pelanggannya mengeluh atau kecewa. Ia selalu menepati janji dan mengantarkan barang dagangan dengan standar kualitas sesuai permintaan pelanggan. Reputasinya sebagai pedagang yang benar-benar jujur telah tertanam sejak muda. Ia selalu memperlihatkan rasa tangungjawabnya terhadap setiap transakasi yang dilakukan. Lebih dari itu, Muhammad juga meletakkan prinsip-prinsip dasar dalam melakukan transaksi dagang secara adil (Afzalurrahman, 1996).

Nasihat-nasihat beliau bisa dijadikan sebagai moralitas baru yang akan membingkai aktivitas para pebisnis hari ini. Muhammad sangat sopan dan baik hati dalam melakuan transaksi binis perdagangan. Selain itu beliau juga menasehati para sahabatnya untuk bersikap yang sama kapan saja dan dengan siapa saja mereka melakukan transaksi.

Jabir meriwayatkan bahwa Rasulullah berkata, “Rahmat Allah atas orang yang berbaik hati ketika ia menjual dan membeli, dan ketika ia membuat keputusan” (HR. Bukhori).

Dalam kesempatan yang lain Abu Sa’id meriwayatkan bahwa Rasulullah berkata, “Saudagar yang jujur dan dapat dipercaya akan dimasukan dalam golongan para Nabi, Shiddiqien dan Syuhada” (HR. Tirmidzi).
Dan banyak lagi ajaran yang menjadi framework kita dalam berbisnis yang perlu dikaji lebih jauh. Beliau telah menyampaikan risalah Islam yang lurus. Risalah yang mendukung pengumpulan kekayaan asal dilakukan sesuai dengan ketentuan syariah. Sebaliknya Islam juga sangat mencela pengumpulan kekayaan secara berlebihan yang cenderung mengabaikan batas-batas dan tuntunan-tuntunan syariah itu sendiri.
Agama Islam membolehkan bahkan menganjurkan setiap orang untuk mencari dan mengumpulkan kekayaan dengan cara-cara yang halal dan menafkahkannya dengan penuh tanggungjawab dalam koridor pengaturan syariah dalam pengeluaran. Wallahu’alam bishawab.

*) Abdul Aziz Setiawan, Peneliti pada Pusat Penelitian STEI SEBI dan Analis pada International Institute of Islamic Finance (IIIF)

BISNIS MANA YANG SYARIAH ?

” Naluri Bisnis ”

Seiring semaraknya penggunaan ekonomi syariah di Tanah Air, semakin banyak pebisnis yang meng-klaim bahwa bisnis atau usaha yang dijalankan merupakan bisnis syariah. Mulai dari bisnis penyewaan, toko, MLM, bisnis warnet, hingga bisnis hotel. Terlepas dari kebenaran bisnis tersebut dijalankan sesuai dengan prinsip syariah, hingga saat ini memang tidak ada peraturan secara umum dalam negara yang membatasi bidang apa saja yang bisa dijalankan sebagai bisnis syariah dan mana yang tidak.

Kendati demikian menurut salah seorang konsultan dan pebisnis syariah Farid Ma’ruf, meski pada dasarnya semua bidang usaha bisa dijalankan sebagai bisnis syariah, namun tetap harus menjalankan beberapa prinsip sehingga benar-benar menjalankan bisnis secara syariah. “Melihat sebuah bisnis atau usaha benar secara syariah bisa dilihat dari sistemnya,” ujar Farid.
Sistem yang dimaksud salah satunya adalah masalah akad. Definisi akad menurut istilahnya adalah keterikatan keinginan diri seseorang dengan keinginan orang lain dengan cara memunculkan adanya komitmen tertentu yang disyariatkan.

Farid mencoba memberi contoh cara yang ditempuh oleh sebuah usaha berprinsip syariah. Misalnya, jika seseorang berinvestasi menanam saham pada sebuah usaha, kemudian dijanjikan mendapatkan bagi hasil sesuai modal yang ditanamkan itu berarti tidak menjalankan bisnis syariah, karena telah termasuk riba. Semestinya bagi hasil didasarkan pada hasil usaha dan bukan modal.

Ada contoh lain kegiatan bisnis yang berhubungan dengan jual beli mata uang. Sesuai fatwa Dewan Syari'ah Nasional Majelis Ulama Indonesia no: 28/DSN-MUI/III/2002, tentang Jual Beli Mata Uang (Al-Sharf), transaksi jual beli syariah dilakukan dengan beberapa ketentuan. Pertama, jual beli dilakukan tidak untuk spekulasi. Kemudian ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan).

Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus sama dan secara tunai (at-taqabudh). Dan apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku pada saat transaksi dan secara tunai.

Hal lain yang perlu diperhatikan lagi adalah komoditas yang dijadikan sebagai bisnis, berupa produk atau jasa. Jika produk/jasa yang dijadikan lahan bisnis sudah nyata tidak halal secara syariah, sudah tentu tidak dapat digolongkan dalam bisnis syariah. Setelah produk/jasa telah aman dalam hal kehalalan, selanjutnya pebisnis harus menjalankan akad dan ketentuan yang benar secara syariah. Semua dapat diketahui dengan jalan mempelajari dari ahlinya, dan saat ini tersedia banyak literatur yang bisa dijadikan rekomendasi bisnis. (SH)

Sumber: Wirausaha.com, 16 Agustus 2007

AKUNTANSI SYARIAH VS AKUNTANSI KONVENSIONAL

Ingin membangun usaha yang sesuai syariah, pebisnis sudah harus memikirkan segala proses bisnis yang dijalankan sesuai syariah, termasuk dalam hal pembukuan, yang saat ini secara modern menggunakan istilah akuntansi. Seperti diutarakan Sofyan S Harahap, (Direktur Islamic Economic and Finance, Post Graduate Program, Universitas Trisakti), dalam sebuah seminar di Jakarta, akuntansi syariah berfungsi membantu manusia menjalankan tugas yang diamanahkan kepadanya dalam suatu perusahaan atau organisasi sehingga semua kegiatan tetap dalam keridhaan Allah SWT.

Sesuai kerangka teori yang ada, akuntansi syariah didasarkan kepada tauhid, tujuan, paradigma, konsep, prinsipnya harus sesuai dengan nilai-nilai Islam yang diatur dalam Alqur’an dan Hadist. Oleh karena itu laporan keuangan akuntansi syariah berisi tentang laporan pelaksanaan syariah di perusahaan baik aspek produk maupun operasional, tanggung jawab perusahaan dan kinerja perusahaan.

Ada persamaan dan perbedaan antara akuntansi syariah dengan akuntansi konvensional. Seperti diuraikan oleh pengkaji sosial ekonomi islam Merza Gamal dalam sebuah tulisannya, adapun persamaan kaidah akuntansi syariah dengan akuntansi konvensional terdapat pada hal-hal sebagai berikut:

1. Prinsip pemisahan jaminan keuangan dengan prinsip unit ekonomi
2. Prinsip penahunan (hauliyah) dengan prinsip periode waktu atau tahun pembukuan
3. Prinsip kesaksian dalam pembukuan dengan prinsip penentuan barang
4. Prinsip perbandingan (muqabalah) dengan prinsip perbandingan income dengan cost (biaya)
5. Prinsip kontinuitas (istimrariah) dengan kesinambungan perusahaan
6. Prinsip keterangan (idhah) dengan penjelasan atau pemberitahuan.
  1. Sedangkan perbedaan, yang dikutip Gamal dari tulisan Husein Syahatah, dalam buku Pokok-Pokok Pikiran akuntansi Islam, antara lain, terdapat pada hal-hal sebagai berikut:
    Para ahli akuntansi modern berbeda pendapat dalam cara menentukan nilai atau harga untuk melindungi modal pokok, dan juga hingga saat ini apa yang dimaksud dengan modal pokok (kapital) belum ditentukan. Sedangkan konsep Islam menerapkan konsep penilaian berdasarkan nilai tukar yang berlaku, dengan tujuan melindungi modal pokok dari segi kemampuan produksi di masa yang akan datang dalam ruang lingkup perusahaan yang kontinuitas.
  2. Modal dalam konsep akuntansi konvensional terbagi menjadi dua bagian, yaitu modal tetap (aktiva tetap) dan modal yang beredar (aktiva lancar), sedangkan di dalam konsep Islam barang-barang pokok dibagi menjadi harta berupa uang (cash) dan harta berupa barang (stock), selanjutnya barang dibagi menjadi barang milik dan barang dagang.
  3. Dalam konsep Islam, mata uang seperti emas, perak, dan barang lain yang sama kedudukannya, bukanlah tujuan dari segalanya, melainkan hanya sebagai perantara untuk pengukuran dan penentuan nilai atau harga, atau sebagi sumber harga atau nilai.
  4. Konsep konvensional mempraktekan teori pencadangan dan ketelitian dari menanggung semua kerugian dalam perhitungan, serta mengenyampingkan laba yang bersifat mungkin, sedangkan konsep Islam sangat memperhatikan hal itu dengan cara penentuan nilai atau harga dengan berdasarkan nilai tukar yang berlaku serta membentuk cadangan untuk kemungkinan bahaya dan resiko.
  5. Konsep konvensional menerapkan prinsip laba universal, mencakup laba dagang, modal pokok, transaksi, dan juga uang dari sumber yang haram, sedangkan dalam konsep Islam dibedakan antara laba dari aktivitas pokok dan laba yang berasal dari kapital (modal pokok) dengan yang berasal dari transaksi, juga wajib menjelaskan pendapatan dari sumber yang haram jika ada, dan berusaha menghindari serta menyalurkan pada tempat-tempat yang telah ditentukan oleh para ulama fiqih. Laba dari sumber yang haram tidak boleh dibagi untuk mitra usaha atau dicampurkan pada pokok modal.
  6. Konsep konvensional menerapkan prinsip bahwa laba itu hanya ada ketika adanya jual-beli, sedangkan konsep Islam memakai kaidah bahwa laba itu akan ada ketika adanya perkembangan dan pertambahan pada nilai barang, baik yang telah terjual maupun yang belum. Akan tetapi, jual beli adalah suatu keharusan untuk menyatakan laba, dan laba tidak boleh dibagi sebelum nyata laba itu diperoleh. (SH)

Sumber: Wirausaha.com, 16 Juli 2007

MANAJEMEN CITRA

“Manajemen” dan “Citra” merupakan dua kata yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Manajemen adalah aktivitas atau kegiatan mengelola sesuatu secara efisien dan efektif, guna meraih suatu tujuan yang dikehendaki. Sesuatu yang dimaksud bisa “personal” atau “organisasi”. Dalam menjalankan kegiatan pengelolaan (baca: manajemen) perlu menerapkan kaidah-kaidah tertentu, yang lazim disebut dengan fungsi-fungsi manajemen, yang mencakup planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), leading (kepemimpinan) dan controlling (pengendalian).

Sedangkan citra adalah kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Pemahaman ini muncul, karena adanya informasi yang ditangkap oleh seseorang. Citra bisa positif dan bisa pula negatif. Semua orang atau organisasi ingin dicitrakan positif. Itu pasti. Karena hanya dengan citra yang positif, individu maupun organisasi, akan mampu bertahan di tengah-tengah kancah persaingan yang sangat kompetitif seperti dewasa ini.

Oleh karena itulah, mengelola citra diri atau citra organisasi merupakan sesuatu yang amat sangat penting, bagi individu maupun organisasi. Khususnya di era informasi dan tehnologi yang berkembang sedemikian cepat dan pesat ini. Namun sayang belum semua individu dan organisasi menyadarinya. Banyak individu maupun organisasi yang hanya berfikir sesaat dan pragmatis. Mereka menganggap dirinya dan perusahaannya, semuanya berjalan baik-baik saja, lancar-lancar saja, tidak ada masalah.

Belum tingginya kesadaran dalam mengelola citra diri muapun citra organisasi ini ada beberapa penyebab. Pertama, karena tidak tahu. Kedua, karena tidak mau tahu dan Ketiga karena tahu tetapi tidak tahu caranya. Penyebab yang kedua inilah yang sering kita temui. Tidak gampang mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat tentang arti penting citra bagi kehidupan individu dan kehidupan organisasi baik organisasi bisnis maupun nir laba.

Masih lagi ditambah dengan minimnya referensi dan pustaka yang membahas dan mengkaji masalah ini. Apabila ada pembahasan bersifat parsial dan kasus per kasus. Dan sebagian besar merupakan buku terjemahan. Selama ini pembahasan citra lebih banyak diajarkan dalam pelatihan dengan model pembelajaran yang bersifat personal dan pragmatis.

Berangkat dari masih kurang tersedianya referensi tersebut, kami mencoba merumuskan suatu formula yang terkait dengan pengelolaan citra diri dan citra organisasi, yang kami namakan Manajemen Citra (MANTRA). Formula ini merupakan hasil rumusan dan perenungan yang cukup lama. Dengan satu tujuan dan maksud yaitu membantu individu dan organisasi agar mau dan mampu membangun dan mengembangkan citra diri dan organisasinya menjadi lebih baik. Menjadikan citra sebagai selling point dan keunggulan kompetitif, yang sulit ditandingi oleh kompetitor.

Mantra adalah serangkaian aktivitas pengelolaan citra individu atau organisasi yang didasarkan atas penilaian pihak lain. Penilaian baik- buruk dari kacamata pihak lain, merupakan suatu hal yang bersifat lebih jujur dan obyektif. Untuk itulah kita harus pandai-pandai merancang dan mengelola citra diri kita, bila kita ingin dicitrakan oleh orang lain sesuai dengan yang kita inginkan. Begitu pula dengan perusahaan. Citra perusahaan yang positif sangat berperan dalam mempertahankan dan mengembangkan keberadaan perusahaan di tengah lingkungan global yang sangat turbulance.

Pengelolaan citra tanpa dilandasi dengan fungsi manajamen, hanya akan menghasilkan citra diri dan citra organisasi yang buram, tidak jelas, kabur dan acak-acakan. Meleset dari yang kita harapkan. Oleh karena itu berbicara masalah citra diri atau citra organisasi, tidak bisa lepas dari manajemen.

Kita atau organisasi kita ingin dicitrakan oleh orang lain seperti apa ? Sangat tergantung pada diri kita. Untuk itu kita dituntut harus mampu menyusun perencanaan terhadap citra yang kita inginkan. Kemudian keinginan tersebut harus kita organisasikan sebaik mungkin agar dapat terwujud. Dalam mewujudkan citra diri atau citra organisasi yang kita idamkan, kita harus mampu memimpin dan mengendalikan diri, agar citra yang kita idamkan tidak melenceng dan ke luar dari koridor yang telah kita tetapkan.

Penerapan Mantra yang paling mendasar, diawali dari sisi personalitas. Ini merupakan sesuatu yang tidak sederhana, namun sangat kompleks. Sebab manusia bukanlah mesin, sehingga nilai-nilai kemanusiaan, subyektivitas, nilai sosial budaya akan sangat mempengaruhi dan melekat pada diri dan penilaian seseorang. Setelah sisi personalitas tergarap, barulah memasuki level organisasi. Bagaimana pendapat Anda ?

MANAJEMEN KRISIS

A. B. Susanto*

Musibah banjir yang tidak diantisipasi dengan baik membawa dampak yang signifikan terhadap denyut nadi bisnis di Jakarta. Banyak organisasi yang terganggu aktivitas bisnisnya, mulai yang ‘ringan’ seperti gangguan listrik dan telekomunikasi, sampai lumpuhnya kegiatan karena kantor atau fasilitas produksi yang terendam air. Berarti terjadi gangguan pada proses bisnis ‘normal’ yang menyebabkan anggota organisasi kesulitan untuk mengoptimalkan fungsi-fungsi organisasi yang ada, dan dengan demikian dapat dikategorikan sebagai krisis.

Kejadian buruk dan krisis yang melanda dunia bisnis dapat mengambil beragam bentuk. Mulai dari bencana alam – seperti banjir yang melanda Jakarta – , musibah teknologi (kebakaran, kebocoran zat-zat berbahaya) sampai kepada karyawan yang mogok kerja. Segala kejadian buruk dan krisis, berpotensi menghentikan proses normal bisnis yang telah dan sedang berjalan, membutuhkan penanganan yang segera (immediate) dari pihak manajemen. Penanganan yang segera ini kita kenal sebagai manajemen krisis (crisis management).

Saat ini, manajemen krisis dinobatkan sebagai new corporate discipline. Manajemen krisis adalah respon pertama perusahaan terhadap sebuah kejadian yang dapat merubah jalannya operasi bisnis yang telah berjalan normal. Pendekatan yang dikelola dengan baik untuk kejadian itu terbukti secara signifikan sangat membantu meyakinkan para pekerja, pelanggan, mitra, investor, dan masyarakat luas akan kemampuan organisasi melewati masa krisis.

Menurut Gartner.com, diperkirakan hanya 85% dari perusahaan-perusahaan Global 2000 yang membuat rencana penanganan krisis dan hanya 15% saja yang menyusun rencana bisnis yang lengkap ! Fakta ini menunjukkan masih banyak bisnis yang belum memperhitungkan beragam krisis yang mungkin terjadi dalam perencanaan bisnis mereka.

Terdapat enam aspek yang mesti kita perhatikan jika kita ingin menyusun rencana bisnis yang lengkap. Yaitu tindakan untuk menghadapi situasi darurat (emergency response), skenario untuk pemulihan dari bencana (disaster recovery), skenario untuk pemulihan bisnis (business recovery), strategi untuk memulai bisnis kembali (business resumption), menyusun rencana-rencana kemungkinan (contingency planning), dan manajemen krisis (crisis management). Manajemen krisis mencakup kelima butir sebelumnya.

Khusus untuk penanganan krisis karena bencana, perlu dilengkapi emergency response plan (ERP) yang juga meliputi pembentukan sebuah tim yang terdiri dari para anggota dengan tanggungjawab tertentu ketika terjadi situasi darurat (emergency response team), alur tindakan pada situasi darurat (emergency flowchart) dan prosedur evakuasi. Emergency response plan ini harus didukung oleh general emergency procedure (GEP).

Pada hakekatnya dalam setiap penanganan krisis, perusahaan perlu membentuk tim khusus. Tugas utama tim manajemen krisis ini terutama adalah mendukung para karyawan perusahaan selama masa krisis terjadi. Kemudian menentukan dampak dari krisis yang terjadi terhadap operasi bisnis yang berjalan normal, dan menjalin hubungan yang baik dengan media untuk mendapatkan informasi tentang krisis yang terjadi. Sekaligus menginformasikan kepada pihak-pihak yang terkait terhadap aksi-aksi yang diambil perusahaan sehubungan dengan krisis yan terjadi.

Agar dapat melewati masa krisis, organisasi membutuhkan seorang pemimpin yang cakap dan handal. Kisah kepemimpinan melalui krisis yang paling terkenal adalah kisah perjalanan Shackleton bersama 27 anak buahnya ke Benua Antartika tahun 1914 dengan misi menjelajahi benua tersebut. Walaupun pada akhirnya misi ini gagal karena kapal mereka tertahan bongkahan es, namun kepemimpinan Shackleton ini menjadi legenda akan keberhasilan pemimpin mengatasi krisis yang terjadi.

Mengutip Shackleton’s Way : Leadership Lessons From The Antarctic Explorer terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pemimpin dalam menghadapi krisis dalam organisasinya.
Pertama, penugasan segera, tawarkan rencana kegiatan, mintalah dukungan dari semua orang, dan tunjukkan bahwa organisasi mampu menghadapi krisis yang terjadi ini dengan baik.
Kedua, lakukan pemantauan berkala terhadap kegiatan yang dilakukan anggota. Tujuannya agar anggota organisasi tidak kehilangan momentum pengendalian krisis, karena memperlakukan krisis sebagai proses bisnis biasa.
Ketiga, rangkullah orang-orang yang tidak puas dengan kondisi yang terjadi dan menangkan “hati” mereka.
Keempat, gunakan humor dan hal-hal lain untuk mengalihkan ketakutan akibat krisis. Terakhir, ajaklah seluruh anggota organisasi untuk terlibat dalam mencari dan menjalani solusi krisis yang telah disusun bersama.

Satu pelajaran penting dalam kisah Shackleton ini adalah ia (sebagai pemimpin) tidak memerintah anggotanya untuk melakukan hal-hal yang dikendaki, tetapi merangkul dan mengajak seluruh anggota untuk mencari solusi dan keluar dari krisis secara bersama-sama. Tidak perlu menyalahkan seseorang atau pihak lain akan krisis yang dialami. Tetapi carilah jalan keluar yang paling logis dan memuaskan seluruh pihak. Sehingga organisasi dapat keluar dari krisis yang terjadi. Bahkan jika ada krisis yang lain – atau bahkan krisis lanjutan – organisasi akan mampu untuk bertahan dan keluar dengan gemilang.

*Managing Partner The Jakarta Consulting Group

KIAT MERINTIS USAHA

Merintis usaha atau membuka usaha baru di Indonesia peluang dan prospeknya sangat terbuka luas. Pasar sangat prospektif, karena jumlah penduduk Indonesia mencapai 225 juta orang, merupakan pasar potensial. Bahan baku dan tenaga kerja tersedia, sehingga tidak menjadi kendala, karena Indonesia memilki kekayaan alam dan SDM yang melimpah ruah. Regulasi pemerintah pun sangat mendukung dengan diberikannya berbagai fasilitas dan kemudahan untuk berwirausaha.

Ada tiga pilihan untuk memasuki suatu bisnis, merintis usaha baru sejak awal, membeli perusahaan yang telah berjalan, kerjasama manajemen atau waralaba (franchising).
Dalam kesempatan ini hanya akan dipaparkan kiat dalam merintis usaha baru. Langkah pertama dalam memulai usaha baru adalah memiliki ide, setelah itu ide yang ada harus dikaji lebih dahulu kelayakan usahanya. Cara yang sederhana untuk mengkaji menggunakan pendekatan SWOT analisis. Mengkaji aspek kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat).

Selanjutnya ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam merintis usaha baru:
Bidang Usaha dan Jenis Usaha yang akan dirintis
Bentuk dan Kepemilikan Usaha yang akan dipilih
Tempat Usaha (lokasi) yang akan dipilih
Jaminan Usaha yang mungkin diperoleh
Organisasi Usaha yang akan digunakan
Lingkungan Usaha yang akan berpengaruh
Untuk mengelola usaha, tidak boleh hanya andalkan intuisi semata, namun harus diawali dengan:
Perencanaan Usaha secara tertulis (Business Plan)
Pengelolaan dan Pembukuan Keuangan yang tertib
Memiliki Strategi Pengembangan Usaha yang jelas
Mengembangkan Tehnik Pengembangan Usaha yang kreatif
KEMAMPUAN MANAJERIAL

Dalam menjalankan usaha wirausaha akan mengelola sumber daya yang dimiliki. Sumber daya itu biasanya meliputi 5 M: Man (manusia), Material (bahan baku, peralatan), Method (metode, prosedur), Money (uang), Market (pasar). Kelima sumber daya harus dikelola dan didayagunakan secara efektif dan efisien.

Efektif artinya dapat menjalankan usaha sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Sedangkan efisien adalah melakukan kegiatan dengan selalu membandingkan antara input (masukan) dan output (keluaran). Output harus lebih besar daripada inputnya.

Agar wirausaha dapat mencapai tujuan dengan efekti dan efisien, yaitu meningkat kesejahteraan pemilik dan karyawan, yang diukur dari perolehan laba yang dicapai. Wirausahawan dituntut memiliki ketrampilan dan kemampuan manajerial. Ketrampilan manajerial adalah ketrampil dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen, yang meliputi antara lain:
Menyusun Perencanaan (Planning)
Mengorganisasikan Sumber Daya (Organizing)
Memimpin SDM (Leadership)
Mengkoordinasi Sumber Daya (Coordinating)
Mampu Mengendalikan Usaha (Controlling)

Sedangkan kemampuan manajerial meliputi: kemampuan tehnis, kemampuan personal dan kemampuan emosional.

STRATEGI KEWIRAUSAHAAN

Manajemen Kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila usaha baru ingin berhasil, maka wirausaha harus memiliki empat kompetensi diantaranya:
Focus pada pasar, bukan pada tehnologi
Buat ramalan pendanaan untuk menghindari pengeluaran yang tidak terbiayai
Bangun tim manajemen yang tangguh, hindari “one man show”
Beri peran tertentu, mereka yang berprestasi

Agar focus pada pasar wirausahawan harus mempertimbangkan salah satu strategi sebagai berikut:

Muncul sebagai pemimpin pasar
Memilih relung pasar (niche market) yang tidak terlayani
Memilih relung pasar yang bisa bertahan
Mengubah karakteristik produk, pasar atau industri.

Di samping pemilihan strategi, hal penting yang tidak boleh dilupakan bahwa salah satu penyebab kegagalan dalam menjalankan kewirausahaan adalah ketidaktertiban dalam bidang administrasi dan pembukuan. Untuk itu wirausahawan harus tertib administrasi dan harus menyediakan waktu untuk menyelenggarakan pembukuan secara sederhana, sistimatis dan praktis.

WIRAUSAHA MODAL DENGKUL

Di negara-negara maju, seperti Amerika, bidang kewirausahaan (entrepreneurship) menjadi salah satu bidang profesi yang paling banyak diminati oleh kalangan generasi muda. Menjadi wirausahawan sukses menjadi dambaan dan impian bagi mereka.

Mereka bangga disebut sebagai wirausahawan. Karena dilingkungan mereka kewirausahaan merupakan profesi yang sangat dihargai dan mendapatkan tempat serta kedudukan yang terhormat di tengah masyarakat. Sebalik di negara-negara yang sedang berkembang, seperti di Indonesia, apresiasi terhadap bidang kewirausahaan masih sangat rendah. Wirausaha belum menjadi pilihan bidang pekerjaan yang pertama dan utama bagi generasi muda. Umumnya mereka bercita-cita dan berorientasi, setelah lulus sekolah atau kuliah bisa menjadi “Priyayi”, yaitu sebagai pegawai negeri atau sebagai pegawai kantoran.

Dalam kultur masyarakat Indonesia menjadi pegawai negeri atau kantoran merupakan pekerjaan elite dan terhormat. Statusnya lebih jelas dan masa depannya lebih pasti.
Umumnya masyarakat masih memandang rendah profesi wirausaha. Mereka umumnya malu bahkan tidak sedikit yang menyembunyikan jatidirinya sebagai wirausahawan. Menjadi wirausahawan merupakan pilihan terakhir, daripada nganggur alias tidak bekerja. Tidak mengherankan bila jumlah pengangguran di Indonesia terus meningkat. Padahal peluang usaha dibidang kewirausahaan sangat terbuka lebar.

Barulah setelah badai krisis ekonomi melanda Indonesia tahun 1997, bidang kewirausahaan mulai dilirik. Setelah jutaan orang menganggur akibat terkena PHK dan ribuan perusahaan gulung tikar. Saat ini jutaan orang banting setir dan berlomba-lomba terjun menjadi wirausahawan. Namun karena minimnya pengetahuan dan ketrampilan tentang seluk beluk kewirausahaan, akibatnya banyak yang gagal di tengah jalan.

HAKEKAT KEWIRAUSAHAAN

Setiap orang telah dianugerahi Allah Swt dengan akal budi yang sempurna, sehingga setiap orang memiliki potensi yang sama untuk meraih sukses. Pakar Motivator Indonesia, Adre Wongso, mengatakan: “Sukses adalah hak setiap orang”. Untuk dapat meraih sukses manusia harus bekerja. Salah satu bidang pekerjaan yang bisa menghantar untuk meraih sukses adalah bidang kewirausahaan.

Menurut, Dr. Suryono, Msi, penulis buku “Kewirausahaan, Pedoman Praktik: Kiat dan Proses Menuju Sukses” (2006: 2), kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Dari definsi tersebut, ada dua kata kunci penting yang harus diperhatikan bila kita ingin sukses menekuni bidang kewirausahaan yaitu kreativitas dan inovasi.

Kreativitas yang dimaksud adalah kemampuan mengembangkan ide dan cara-cara baru dalam memecahkan masalah dan menemukan peluang. Sedangkan inovasi adalah kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan masalah dan menemukan peluang.

MODAL KEWIRAUSAHAAN

Dalam kewirausahaan, modal tidak selalu identik dengan modal yang berwujud (tangible) seperti uang dan barang, tetapi juga modal yang tidak berwujud (intagible) seperti modal intelektual, modal sosial, modal moral dan modal mental yang dilandasi agama. Secara garis besar, modal kewirausahaan dapat dibagi ke dalam empat jenis, yaitu: Modal intelektual, Modal sosial dan moral, Modal mental, Modal material.

Modal Intelektual (Intellectual Capital)
Modal intelektual dapat diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama yang disertai; pengetahuan (knowledge), kemampuan (capability), ketrampilan (skill), komitmen (commitment), tanggungjawab (authority).

Modal Sosial dan Moral
Modal sosial dan moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan, sehingga dapat terbentuk citra diri yang positif. Seorang wirausaha yang baik biasanya memiliki 10 etika wirausaha sebagai berikut:
Kejujuran
Memiliki integritas
Menepati janji
Kesetiaan
Kewajaran
Suka membantu orang lain
Menghormati orang lain
Warga negaran yang baik dan taat hokum
Mengejar keunggulan
Bertanggungjawab

Modal Mental
Modal mental adalah kesiapan mental berdasarkan landasan agama (spiritual). Diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk menghadapi risiko dan tantangan yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt

Modal Material
Modal material adalah modal dalam bentuk uang atau barang. Modal ini bukan segala-gala dan bukan merupakan modal utama, karena modal material dapat terbentuk apabila kita telah memiliki jenis-jenis modal di atas.

" YUK JUAL DIRI ? " SIAPA TAKUT ?

Menjual adalah interaksi dari sebuah kepercayaan. Maka pelanggan membutuhkan hal-hal yang membuatnya percaya dengan produk yang Anda jual. Hal yang paling kasat mata dalam menciptakan interaksi kepercayaan adalah Anda sebagai penjual. Anda sebagai penjual akan akan mendobrak penolakan lebih awal ketika tubuh dan pikiran Anda sudah menciptakan interaksi kepercayaan lebih awal.
Sebagai contoh, kalau Anda menjual suplement kesehatan untuk membuat tubuh selalu tampak segar dan bersemangat, maka Anda haruslah orang paling sehat dan segar dari semua oran di sekeliling Anda. .anda harus terliahat bersihh dan rapi.

Perlu Anda ingat, ketika menjual sebuah produk, maka Anda berdiri mewakili perusahaan Anda. Jangan rusak reputasi perusahaan Anda hanya karena Anda salah kostum.

Seperti yang disampaikan Joe Girard, ”Wiraniaga Terbesar di Dunia” menurut Guinness Book of World Record: ”Sebelum Anda dapat menjual produk Anda kepada orang lain, Anda harus 100% menjualnya kepada diri Anda sendiri. Jika tidak, Anda tidak akan dapat menjualnya dengan meyakinkan, dan tak peduli seberapa besar Anda coba untuk menutupinya orang akan melihatnya melalui diri Anda”.

Sebelum Anda berangkat menuju tempat pelanggan, taktik yang perlu Anda siapkan adalah membuat diri andaa percaya 100% dengan diri Anda sendiri ketika berdiri di depan cermin. Anda harus melihat produk yang Anda jual pada diri Anda.
Anda harus tampil penuh otoritas dan kewenangan dalam menjual, karena pelanggan juga melihat perusahaan Anda pada diri Anda sendiri. Ketika nenghadapi kesulitan di depan pelanggan janganlah mengambil sikap berupaya mengalihkan tanggung jawab kepada orang yang memiliki otoritas lebih tinggi dari Anda.

MENDOBRAK PENOLAKAN

Dalam sebuah pelatihan kami meminta peserta untuk mengambil secarik kertas dan menuliskan tiga urutan impian mereka, jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Hampir semua peserta hanya memainkan kertas di tangan mereka, tidak seorang pun yang langsung menulisnya. Ketika kami mengubah pertanyaan, “Oke deh, silahkan Anda tulis daftar impian yang pernah terbesit di pikiran Anda.” Beberapa orang mulai menulis, “Baiklah, bagi yang belum terbuka pikirannya, apa saja harapan Anda dari pekerjaan Anda saat ini. “

Kesimpulan yang kami dapat, ternyata begitu banyak orang yang bekerja apa adanya, yang penting dijalani, dengan harapan Insaya Alloh berhasil. Padahal semua orang tahu “Gantungkanlah cita-citamu setinggi bintang di langit” tetapi sampai kita memasuki usia senja, kita tidak tahu apa yang kita gantungkan di langit.

Henry David Thoreau menulis. “Sudahkan Anda membangun istana Anda di awang-awang? Bagus, karena memang disanalah seharusnya istana itu dibangun. Nah, sekarang mulailah bekerja membangun fondasi di bawahnya”.

Sebelum Anda meneruskan membaca buku ini dengan kisah-kisah penolakan yang mungkin akan mengganggu anda, ada baiknya Anda membuat daftar mimpi Anda. Beranilah menuliskannya, tentukan dengan pasti apa yang Anda inginkan, jadikan impian tersebut menjadi sasaran yang nyata, jelas, spesifik dan dapat diukur dan berbatas waktu. Sekali lagi Anda tuliskan boleh di lembaran mana saja pada buku ini.

Ketika Anda menetapkan sasaran yang jelas bagi diri Anda, dan Anda tahu dengan pasti apa yang Anda inginkan, Anda akan menjadi sangat tidak sabar untuk mendobrak (breaking) hal-hal yang akan mengganggu Anda mencapi sasaran.

Apa pun pekerjaan dan bisnis anda, Anda harus menjual untuk mendapatkan uang. Apa pun sasaran anda,anda membutuhkan uang untuk mencapainya. Berarti Anda harus menjual untuk mencapai sasaran anda. Ketika anda menjual Anda, Anda akan berhadapan dengan penolakan terhadap produk dan jasa yang Anda jual. Perlu Anda ingat penolakan yang Anda hadapi dalam menjual adalah penolakan atau halangan bagi Anda untuk mencapai sasaran Anda. Penolakan-penolakan tersebut harus Anda DOBRAK (Breaking the Rejections)

Dalam buku ini diberikan tahapan-tahapan dalam penjualan dan penolakan-penolakan yang mungkin terjadi pada setiap tahapan. Kami memberikan taktik dalam mendobrak penolakan-penolakan tersebut, akann tetapi sebaik apa pun taktik yang kami berikan kalau pondasi Anda tidak kuat, maka bangunan taktik ini akan mudah hancur.

Pondasi yang kami maksud adalah impian Anda , sasaran Anda. Jadi kalau Anda ingin mencapai sasaran puncak anda, bangunlah pondasi terkuat yang pernah ada.

MENJUAL DI TOLAK ! MAJU PANTANG MUNDUR !

Anda bisa membayangkan setiap kali menawarkan sebuah produk, maka pelanggan dengan antusias mendengarkan penjelasan dan penawaran Anda. Kemudian dia berkata “Berapa saya harus membayar?” dan ketika Anda menyebut suatu angka sang pelanggan menyahut “Okey, saya beli”, sambil menyerahkan sejumlah uang kepada Anda. Kalau yang terjadi demikian, maka dunia ini akan dipenuhi oleh para penjual karena pekerjaan sebagai penjual akan menjadi paling menyenangkan yang menjamin keuangan dan kesejahteraan.

Atau coba Anda bayangkan, ketika mendekati seseorang yang Anda taksir dan sukai, dengan membawa setangkai bunga mawar, Anda berkata “Maukah kau menikah denganku?”. Apa yang akan terjadi jika Anda mengungkapkannya pada beberapa orang dan tidak ada seorang pun yang menolak? Apa kata dunia ?

Jadi sejak saat ini Anda jangan menganggap penolakan sebagai hal yang aneh dan menakutkan, justru kalau tidak terjadi penolakan akan menjadi suatu keanehan dan sangat menakutkan.
Mengapa Terjadi Penolakan ?

Tidak percaya. Dasar sebuah penerimaan adalah kepercayaan. Tanpa adanya kepercayaan, tak akan ada hubungan bisnis, apalagi penerimaan. Jadi, penolakan paling sering terjadi karena ketidakpercayaan terhadap ide, barang, ataupun jasa yang ditawarkan atau orang yang menawarkannya. Ketidakpercayaan ini bisa saja terjadi karena ketidaktahuan, informasi yang kurang, informasi yang salah, ataupun pengalaman buruk yang menciptakan citra buruk yang menghapuskan rasa percaya.
Misalnya: beberapa penjual dari berbagai perusahaan komputer menawarkan dagangan mereka kepada Debbie yang sedang mencari komputer. Karena Debbie pernah memiliki pengalaman buruk dengan perusahaan A (produk cepat rusak dan after sales service yang buruk), maka tawaran dari perusahaan A ditolak. Perusahaan B juga ditolak karena Debbie merasa belum pernah kenal dengan perusahaan ini, sehingga ia tidak mau mengambil risiko berhubungan bisnis dengan perusahaan yang reputasinya belum ia kenal.

Tidak melihat manfaat atau nilai tambah. Orang akan cenderung “membeli” barang, jasa, ide yang dirasakan ada manfaat atau bisa memberi nilai tambah. Penolakan bisa terjadi karena manfaat atau nilai tambah yang tidak terlihat. Misalnya: Tuti dan Rini menjual rumah dengan tipe, luas bangunan, dan lokasi yang serupa kepada Bapak Felix. Tuti menginformasikan secara detail kepada Bapak Felix spesifikasi teknis rumah yang dijualnya, sedangkan Rini menginformasikan berbagai manfaat rumah yang dijualnya kepada Bapak Felix, misalnya: lingkungan yang aman, pepohonan yang rindang, fasilitas keamanan 24 jam, dan lokasi yang dekat dengan berbagai fasilitas umum (sekolah, pasar dan rumah sakit).

Sudah bisa ditebak, rumah yang dijual oleh Rinilah yang akhirnya dibeli oleh Pak Feliks, karena Rini tidak sekedar menjual “rumah” tetapi ia menjual “rasa aman, nyaman, lokasi strategis dan perlindungan dari resiko kerugian.” Jadi, jangan jual produk atau jasanya secara teknis, tetapi terlebih utama jualah manfaatnya, karena orang bukan membeli barang atau jasa, tetapi menikmati manfaat dan nilai tambah dari barang dan jasa tersebut.

Tidak mampu. Jika “harga” terlihat terlalu “mahal” atau berada di luar kemampuan bayar “pembeli”, maka cenderung barang, jasa atau ide yang ditawarkan akan ditolak. “Mahal” atau “Murah” itu sangat relatif terhadap manfaat yang bisa dinikmati. Jika kita bisa meyakinkan bahwa manfaat yang ditawarkan jauh melebihi harga yang harus dibayar maka kemungkinan besar apa yang kita tawarkan akan diterima.

Misalnya: sebuah printer berwarna seharga Rp 2 juta yang tadinya terlihat mahal akan terlihat relatif jauh lebih murah ketika manfaat lainnya sebagai scanner, dan mesin fax yang portable juga ditunjukkan (Beli satu printer dapat tiga manfaat). Jadi, daripada harus membeli tiga unit (printer, fax, dan scanner) dengan harga yang jauh lebih mahal, lebih baik beli satu printer dengan tiga manfaat. Strategi lain adalah menawarkan cara pembayaran yang terjangkau oleh pembeli tanpa harus mengurangi harga atau tanpa mengurangi harga terlalu banyak, misalnya ketika krisis melanda beberapa perusahaan sabun cuci menawarkan produknya dalam sachet sehingga tetap mampu dibeli oleh pelanggan.

Bagaimana membuat penawaran Anda tidak pernah ditolak dan kalaupun ditolak justru bermanfaat lebih besar? Ikuti ulasan berikutnya.[More]

CITRA PERGURUAN TINGGI

Era pasar bebas yang saat ini mulai dihadapi Indonesia menimbulkan berbagai pengaruh pada keberadaan perguruan tinggi di tanah air. Keberadaan perguruan tinggi dalam masyarakat di masa kini di mana segala sesuatu begitu terbuka, namun sekaligus juga begitu rentan dengan berbagai masukan – baik masukan positif maupun negatif, menuntut perguruan tinggi harus mampu menampilkan citra positif sebagai institusi berkualitas yang peduli dengan kondisi masyarakat dan adaptif terhadap berbagai perkembangan maupun tuntutan masyarakat.
Citra positif yang tampil tentunya bukan sekedar citra yang sifatnya semu, tetapi benar–benar merupakan suatu citra yang harus dimiliki suatu institusi pendidikan tinggi sesuai dengan potensi dan berbagai sumber daya yang dimilikinya

Kemampuan untuk menampilkan citra positif bahwa perguruan tinggi memangmerupakan suatu institusi yang layak dipercaya akan menjadi salah satu faktor pendukung utama keberhasilan suatu institusi pendidikan tinggi untuk mampu mempertahankan keberadaannya serta mengembangkan berbagai programnya.Beberapa unsur masyarakat yang memiliki keterkaitan erat dengan dunia pendidikan tinggi, terutama agar perguruan tinggi dapat menampilkan citra positifnya kepada masyarakat, khususnya calon mahasiswa, pemerintah, dunia industri, masyarakat secara umum dan kalangan pers.

Kondisi lain yang dihadapi dunia pendidikan tinggi Indonesia saat ini adalah masalah persaingan yang bersifat lokal, regional maupun global. Dulu perguruan tinggi di Indonesia, baik yang berstatus negeri, maupun swasta, atau kini perguruan tinggi yang memiliki status sebagai Badan Hukum Milik Negara/BHMN hanya bersaing dengan perguruan tinggi lokal. Tetapi kini pesaing yang harus ’ditaklukkan’ selain para ’pemain’ lokal, juga berbagai institusi yang merupakan jaringan dari perguruan tinggi tingkat regional maupun internasional. Tidak itu saja mereka juga harus bersaing dengan perguruan tinggi baru yang bermunculan di tanah air dan didirikan oleh berbagai kelompok usaha/industri kuat yang tentu saja mereka juga memiliki dukungan dana besar.

Sementara itu segala bentuk aktivitas maupun program Tri Darma Perguruan Tinggi, yang dijalankan, akan menjadi sia–sia apabila tidak dimanfaatkan dan dipublikasikan dengan baik. Diperlukan suatu strategi untuk mempromosikan sekaligus memasarkan hasil–hasil temuan tersebut, termasuk melakukan kegiatan fund raising, sehingga pada akhirnya aktivitas maupun program yang dilakukan perguruan tinggi dapat kembali menghasilkan kontribusi kepada perguruan tinggi yang bersangkutan, termasuk juga kepada masyarakat.

Dari berbagai kondisi yang dihadapi perguruan tinggi di Indonesia yang telah disampaikan di atas, jelas tampak adanya hubungan erat antara masalah public relations atau humas, promosi dan pemasaran dalam menghadapi berbagai issue penting dunia pendidikan tinggi saat ini. Bagaimana pendapat Anda ?

SOLO ANTI MARKETING

Tulisan ini kami angkat karena diilhami lontaran Kafi Kurnia saat tampil sebagai pembicara seminar Anti Marketing, yang diselenggarakan di Hotel Quality, Senin, 26 Juli 2005 tiga tahun yang lalu. Sangat relevan dengan upaya pemkot Solo yang saat ini sedang getol-getolnya membangun brand kota Solo dengan jargon SOLO SPIRIT OF JAVA.

Tokoh yang penuh kontroversial ini mengungkapkan bahwa ilmu marketing konvesional yang bertumpu pada marketing mix atau 4 P (product, price, place dan promotions) telah mati. Efektivitas 4 P dalam memasarkan dan mendongkrak volume penjualan diragukan. Menjual produk di era digital, tidak bisa berjalan linier dan runtut seperti yang diajarkan dan dijalankan secara rigid dalam konsep marketing mix.

Kafi menawarkan solusi anti marketing. Konsep ini sangat aneh dan nyleneh. Resep jualan produk bertumpu pada 1 P. Apa itu satu P ? Penasaran. Ya, memang betul penasaran. Pantas bila Anda kaget. Ide ini oleh sementara orang memang dianggap sebagai ide gila. Tetapi telah terbukti keampuhannya.

Buat konsumen atau calon konsumen Anda menjadi penasaran lebih dulu Setelah rasa penasaran terjawab, buat mereka menyukai. Setelah itu gaet agar mereka jadi cocok dengan produk Anda. Agar tahapan tersebut berhasil, kunci anti marketing mendasarkan pada tiga pilar utama yaitu kreatif, improvisasi dan inovasi. Konsep anti marketing tidak hanya berlaku untuk menjual produk, barand dan jasa, namun juga sangat cocok digunakan untuk jual kota Solo ditingkat internasional.

Dengan mengembangkan ikon “Alon-alon waton kelakon”. Ritme dan budaya Solo sangat mendukung sekali.

  • Tariannya yang lemah gemulai

  • Gamelan yang penuh dengan harmoni dan keselarasan

  • Tradisi makan di lesehan

  • Mat-matan nglaras roso

  • Luluran

  • Becak, andong

  • Waktu seolah berhenti total

Hal-hal tersebut sangat mendukung branding kota Solo. yang tidak pernah tidur. Bila dikemas dengan baik dan cerdik, bisa menjadi komoditas wisata yang mahal dan tidak ternilai harganya. Luxuary. Bagaimana pendapat Anda ?

GAJI ORANG INDONESIA AJAIB

Suatu ketika terjadi perbincangan hangat antara orang Indonesia dan Amerika mengenai gaji yang mereka dapat setiap bulan.
Orang Amerika : Kalau saya sebulan dapat 10.000 dolar, 2.500 untuk makan, 1.500 untuk transpor, 2.000 untuk kebutuhan lain, 1.000 beli pakaian, 2.000 untuk liburan….
Orang Indonesia : Lalu sisanya untuk apa?
Orang Amerika : (ketus) Itu bukan urusan anda, anda tak perlu bertanya, kalau penghasilan anda?
Orang Indonesia : Gaji saya Rp950 ribu, Rp450 ribu untuk tempat tinggal, Rp350 ribu untuk makan, Rp250 ribu untuk transport, Rp200 ribu untuk sekolah anak, Rp200 ribu, bayar cicilan pinjaman, ... Rp100 ribu untuk.....
Orang Amerika : Uang itu melebihi gaji anda, sisanya dapat dari mana?
Orang Indonesia : Begini Mister, uang yang kurang, itu urusan saya, anda tidak berhak bertanya-tanya! (kpl/rif)

TERMINATOR BERLATIH SENYUM

Mempelajari humor ala Amerika adalah salah satu cara aktor Arnold Schwarzenegger mengenal kebudayaan negara adikuasa itu. Arnold selalu meminta aktor It’s A Mad, Mad, Mad, Mad World, Milton Berle untuk membantunya menyempurnakan selera humornya. “Saya benar-benar serius ingin belajar berkelakar. Saya tahu, saya harus membuat orang tertawa”, ungkap Arnold seperti dilansir Femalefirst, Rabu (6/7).

Bintang Terminator ini merasa Milton telah memberinya banyak masukan lelucon dan mengajarinya bagaimana cara menyampaikannya. “Milton memberiku ribuan humor untuk semua suasana, pesta ulang tahun, pesta ini, pesta itu. Ia sepertinya memiliki banyak data humor di kepalanya”, tandasnya.

Arnold juga mengatakan bahwa selama di Amerika, ia sering berkunjung ke rumah Milton hanya sekedar untuk duduk-duduk dan mendengarkan lelucon terbaru dari aktor komedian itu.

Sumber:
Solopos, Kamis Kliwon, 07 Juli 2005

10 ALASAN UNTUK SENYUM

Seorang dokter, Mark Stibich, Ph.D, menulis artikel “ 10 Alasan Untuk Tersenyum “ yaitu:
  1. Senyum membuat Anda lebih menarik. Orang yang banyak senyum memiliki daya tarik. Membuat perasaan orang disekitarnya nyaman dan senang. Sebaliknya orang yang cemberut, merengut, mengerutkan kening dan menyeringai membuat orang disekelilingnya menjadi tidak nyaman. Dipastikan orang yang banyak tersenyum memiliki banyak teman.
  2. Senyum mengubah perasaan. Jika Anda sedang sedih, cobalah tersenyum. Senyuman akan membuat perasaan menjadi lebih baik. Menurut penelitian, senyum bisa memperdayai tubuh sehingga perasaan berubah.
  3. Senyum menular. Ketika seseorang tersenyum, ia akan membuat suasana menjadi lebih riang. Orang disekitar Anda pasti akan ikut tersenyum dan merasa lebih bahagia.
  4. Senyum menghilangkan stress. Stress bisa terlihat di wajah. Senyuman bisa menghilangkan mimik lelah, bosan, dan sedih. Ketika Anda stress, ambil waktu untuk tersenyum. Senyuman akan mengurangi stress dan membuat pikiran lebih jernih.
  5. Senyum meningkatkan imunitas. Senyum membuat system imun bekerja lebih baik. Fungsi imun tubuh bekerja maksimal saat seseorang rileks. Menurut penelitian, flu dan batuk bisa hilang dengan senyum.
  6. Senyum menurunkan tekanan darah. Tidak percaya ? Coba Anda mencatat tekanan darah saat Anda tidak tersenyum dan catat lagi tekanan darah saat Anda tersenyum saat diperiksa. Tekanan darah saat Anda tersenyum pasti lebih rendah.
  7. Senyum melepas endorphin, pemati rasa alamiah, dan serotonin. Senyum ibarat obat alami. Senyum bisa menghasilkan endorphin, pemati rasa alamiah, dan serotin. Ketiganya adalah hormon yang bisa mengendalikan rasa sakit.
  8. Senyum membuat awet muda. Senyuman bisa menggerakan banyak otot. Akibatnya otot wajah terlatih, sehingga Anda tidak perlu melakukan face lift. Dijamin dengan banyak tersenyum, Anda akan terlihat lebih awet muda.
  9. Senyum membuat Anda terlihat sukses. Orang yang tersenyum terlihat lebih percaya diri, terkenal dan bisa diandalkan. Pasang senyum saat rapat atau bertemu dengan klien. Pasti kolega Anda akan melihat Anda lebih baik.
  10. Senyum membuat orang berpikir positif. Coba lakukan ini: pikirkan hal buruk sambil tersenyum. Pasti susah. Penyebabnya ketika Anda tersenyum, tubuh mengirimkan sinyal “hidup lebih baik”, sehingga saat tersenyum, tubuh menerimanya sebagai anugerah.

18 MACAM SENYUM

Menurut Dr. Paul Ekman, psikologi University of California di San Francisco, terdapat 18 jenis senyum. Tiap senyum menggunakan kombinasi otot yang sedikit berbeda dan menyampaikan pesan yang berbeda. Diantara jenis senyum antara lain:

  1. Senyum yang dipaksakan, senyum yang disengaja ini tidak menyebar ke mata.
  2. Seringai, menarik sudut mulut ke belakang, sehingga menunjukkan gigi geligi.
  3. Senyum mulut tertutup, senyum ini merupakan tanda penghargaan, digunakan dengan cara yang sopan.
  4. Senyum terbuka, senyum ini menunjukkan gigi atas dan memberitahukan kepada orang lain bahwa ia ingin berkenalan.
  5. Bibir dikerutkan, jika seseorang mengerutkan bibirnya, ini berarti ia merasa tertarik dengan lawan jenisnya.
  6. Bibir tegang, menyatakan ketegangan dalam hati atau ketidaksepahaman.
  7. Menggigit bibit (ngawet), jika seseorang menggigit bibir bawahnya dan menggelengkan kepala, orang ini sedang menyatakan kemarahannya.
  8. Telunjuk jari menyentuh bibir secara vertical, menyatakan mohon tenang.
  9. Telunjuk jari menyentuh bibir bawah dan mulut sedikit terbuka, menyatakan, aku ingin bicara denganmu.

Sumber:
Body Talk, L.A. Justice, 2000, alih bahasa, Bahasa Tubuh, Irwin Lim Nan Sen, Interaksara, 2000

SENYUM ALA NABI

Rasulullah SAW bersabda:

Senyumanmu dihadapan saudaramu adalah sedekah
(HR. At-Tirmidzi)

Rasulullah SAW bersabda:

Kalian tidak akan dapat meraih hati manusia dengan kekayaan kalian,
tetapi kalian dapat meraih hati mereka dengan
wajah yang berseri-seri dan akhlak yang baik.
(HR. Al Bazar)

SEKS DAN TERTAWA OBAT ANTI STRES

Sumber:
Intisari No. 294, tahun XXV, Januari 1988

12 direktur dari perusahaan-perusahaan terkenal di Jepang tiba-tiba meninggal. Umur mereka masih di bawah 70 tahun (49-69). Kematian mereka terjadi hampir berbarengan. Bukan dibunuh, tetapi karena mengalami stres. Gara-gara yen yang kuat sehingga memukul ekspor Jepang.

Karena itu Federasi Perkumpulan Majikan (Nikkeiren) mengundang Dr. Kiyoyasu Arikawa untuk menjelaskan 8 resep panjang umur. Kata dokter tersebut penyebab karena eksekutif Jepang terlalu banyak kerja. Mereka terlalu di kantor, jalan dan hotel. Mestinya mereka harus lebih lama berada di rumah dengan istri. Hubungan seks suami istri sangat efektif sebagai penghilang stres.

Selain itu, orang Jepang sudah lupa untuk tertawa sepenuh hati. Ketawa mereka cuma basa-basi, bukan ketawa yang ke luar dari hati. Tertawa adalah obat anti-stres. Di samping itu eksekutif Jepang terlalu banyak naik mobil. Mestinya supir diminta menurunkan mereka jauh dari tempat tujuan supaya ada kesempatan untuk berjalan kaki. Minimal kita harus berjalan 30 menit sehari. Tak usah sekaligus setengah jam, boleh 6 x 5 menit.

Arikawa memiliki klinik stres yang laku. Ia sendiri sibuk memberi ceramah di seluruh Jepang, bisa 200 kali setahun. Apakah ia juga tidak kebanyakan bekerja ? “ Ah, yang saya lakukan rekreasi, kok ! ” jawabnya diplomatis (Reuter)

MENJAGA CITRA PERUSAHAAN

Tugas top manajemen sesungguhnya adalah menjaga citra perusahaan
agar selalu baik di mata publik.
Sebab urusan operasional sudah dilakukan karyawan.

Pilot Robert Piche terpaksa melakukan pedaratan darurat Airbus A300-200 yang dikendalikannya di Lajes, sebuah bandara kecil di kepulauan Azores - wilayah Portugal di Samudera Atlantik, pada 24 Agustus lalu. Pasalnya mesin buatan Boeing pada pesawat milik Air Transat (Kanada) itu mati di ketinggian 33.000 kaki (10 ribu meter lebih). 291 penumpang dan 13 awak selamat walau 10 roda pendaratan pecah.Kalau Anda adalah CEO Transat, apa yang dilakukan ?
Sebab peristiwa tersebut pasti membawa banyak dampak bagi bisnis Transat selanjutnya. Paling gampang citra akan menurun lalu diikuti kepercayaan dan sikap sangsi pasar maupun lembaga-lembaga resmi penerbangan. Buntutnya bisnis Transat bisa kacau balau.Contoh lain, kasus Ajinomoto yang disebut oleh Lembaga Pengawsan Obat dan Makanan MUI (Majelis Ulama Indonesia) diragukan kehalalannya. Bila Anda adalah pimpinan perusahaan produk yang banyak sudah puluhan tahun dipakai keluarga-keluarga Indonesia ini pasti pusing tujuh keliling. Betapa merek produk mendadak dipandang buruk dan jutaan produk dipasar harus ditarik. Apa yang harus dilakukan agar usaha kembali normal ? Itulah bukti bahwa bisnis adalah bagian kehidupan, ada kala di atas tapi ada saat krisis terjadi oleh suatu kecelakaan tak terduga.
Bagaimana selanjutnya, terutama bila hal buruk yang terjadi, tergantung manajemen krisisnya memilih tindakan-tindakan. Antara lain dengan strategi komunikasi massa karena baik Transat maupun Ajinomoto adalah perusahaan yang memberi layanan jasa, transportasi dan penyedap masakan.Bagi Transat rupanya tak mudah sehingga mesti menunda lima hari untuk memberi penjelasan tentang kejadian pada armadanya yang menerbangi Toronto ke Lisabon itu. Dari pengalaman pada kejadian terdahulu, reaksi keluarga selalu marah dan media massa menuduing cara pelayanan yang membahayakan jiwa lalu maskapai bersangkutan mesti keluarg banyak biaya untuk promosi serta iklan baru guna memperbaiki citra ketika semua suara sumbang mereda.
Tapi lihatlah berita yang dimunculkan media setelah pengumuman yang terlambat itu. Yang terungkap ternyata berisi cerita kepahlawanan Piche dengan komentar salut dari para penumpang. Sementara keterangan teknis sebab kecelakaan justru memperkuat betapa hebatnya Piche. Dan, merek Transat pun melambung dalam tempo singkat.Piche sendiri digambarkan sebagai sosok yang rendah hati dan amat profesional. "Saya bukan pahlawan dan tak istimewa. Saya sudah dilatih dan dibayar untuk selalu siaga memastikan keselamatan penumpang walau situasi di luar perkiraan," kata Piche, 40.
Sebaliknya Ajinomoto membutuhkan berhari-hari untuk kembali memperbaiki citra. Hari-hari itu pun terasa panjang karena media terus memberitakan dengan mengangkat komentar warga dan pejabat negara termasuk Presiden. Berbagai komentar tak ubahnya polemik berkepanjangan. Pernyataan Presiden Gus Dur ternyata tidak cespleng meredam gejolak isu, malah kebalikan mengundang komentar lebih kritis."Memang tidak ada satu strategi yang ampuh untuk semua situasi. Setiap keadaan perlu kecerdikan sendiri-sendiri," demikian Christovita Wiloto, pelaku komunikasi massa yang pernah menangani Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), lembaga yang hampir tiap hari mendapat sorotan tajam masyarakat dan media.
Karena itulah kemampuan manajemen krisis mesti dimiliki oleh manajemen perusahaan manapun. Seperti Garuda Indonesia yang belakangan terlihat terus menggelar kampanye yang menerangkan bahwa mereka "Kini Lebih Baik" menyusul serangkaian perubahan internasl, setelah masa sebelum sekarang selalu digambarkan sebagai yang selalu terlambat dan pelayanan yang kurang baik terutama kepada orang Indonesia sendiri.Manajemen Garuda ternyata tidak memecah cermin di hadapannya ketika di mata pasar mukanya terlanjur buruk. Tugas Top ManagementKerja manajemen krisis merupakan darah manajemen secara keseluruhan, demikian menurut Christovita.
Sebab manajemen sesungguhnya mengelola sebuah rencana ke arah yang diingini dan meraih nama baik, dan menghindarkan hal-hal yang bisa merugikan. "Manajemen krisis jangan diartikan perlu saat krisis terjadi, justru ketika 'masa damai' lebih perlu buat mencegah krisi," ucap Christovita, yang kini mengibarkan PowerPR.Inti manajemen krisis adalah upaya menanamkan kepercayaan publik. Publik itu terutama yang akan marah bila Anda melakukan kekeliruan. Antara lain, misal pada usaha bank devisa, antara lain bank sentral, pemilik saham, nasabah, pemerintah, bank rekanan dan pesaing, parlemen, media, LSM (YLKI), akademisi perbankan, masyarakat internasional dan karyawan.
Karena begitu luas cakupan maka manajemen krisis sesungguhnya tugas top management. Mereka yang memutuskan suatu strategi komunikasi atau pencitraan kepada internal dan eksternal. Ciptakan isu-isu yang memuaskan pihak-pihak tadi. Pastikan startegi ituadalah hasil analisa terhadap berbagai faktor atau pandangan menurut pihak-pihak itu.Rancang program dan jalankan aktivitas bagi mereka, atau menurut keperluan masing-masing. Contoh jaminan keamanan, kemudahana layanan, keunggulan teknologi, nilai saham yang tetap tinggi dan kepastian telah menjalankan segala aturan pemerintah serta tak merugikan masyarakat. Satu hal lagi, salurkan semua itu dengan cara dan jalur yang tepat. -- dmm ()
Sumber:
Republika Online, Rabu 12 September 2001

17 Oktober, 2008

VISI DAN MISI AMALIA CONSULTING





Visi

Meningkatkan kinerja Sumber Daya Insani (SDI) Indonesia yang kompeten dan professional.

Misi

Menyelenggaraan jasa konsultasi, pendidikan dan pelatihan yang berbasis intelektual, emosional dan spiritual pada bidang:

Ø Manajemen
Ø Akuntansi
Ø Perpajakan
Ø Public Relations
Ø Motivasi
Ø Pengembangan Diri

AMALIA CONSULTING
Jl. Kolonel Sutarto 80 B, Solo 57126
Telp/Fax (0271) 651268, Hp. 0813. 295. 117. 45

Email:
suharno_mm_akt@yahoo.co.id

KESAN-KESAN PESERTA DIKLAT
TINGKAT DASAR PERBAMIDA JATENG & DIY
ANGKATAN IV

Hamdan
PD BPR BKK BOJA, KENDAL
Metode pembelajaran yang unik. Dengan visualisasi. Menggiring imajinasi peserta.

Untung Kenedy
PD BPR BKK BOYOLALI, CABANG JUWANGI
Sesuatu yang belum pernah kami temui. Cara penyampaian yang begitu menarik. Disertai obat loro ngantuk. Yaitu, trik-trik. Yel-yel dan intermezzo yang unik. Mungkin dilain waktu pak Harno bisa menjadi sutradara film “ SENYUM ITU SEHAT ” atau “ SENYUM AKUNTANSI “.

Dardain
PD BPR BKK TAMAN, PEMALANG
Suka dalam penyampaian modulnya. Humoria. Adanya selingan video yang menggugah mata.

Haryono, SE
PD BPR BKK WONOGIRI, CABANG BATUWARNO
Permainan disela-sela pelatihan. Penyampaian modul yang rinci. Tapi kadang cepat. Jadi ya ketinggalan. Selingan video menjadikan bugar mata.

Siti Zulaikah, SH
PD BPR BKK UNGARAN, CABANG JAMBU
Cara penyampaian sudah dapat dipahami. Tetapi modulnya terlalu banyak. Jadi Kalau bisa bikin modulnya lebih ringkat lagi.

Eny Setyowati
PD BPR BKK PURWODADI, CABANG TOROH
Penyampaian jelas. Tutur menyenangkan. Tidak terlalu paham istilahnya. Tidak sama dengan apa yang dikerjain sehari-hari.

Siti Mutoharoh, SE
PD BPR BKK BANJARHARJO, BRES
Cara mengajarnya bagus. Tapi kurang dipahami.

Heri Purwanto, SE
PD BPR BKK KARANGMALANG, CABANG TANGEN, SRAGEN
Game tentang kucing & tikus. Film tentang kapster salon.

Rachmad Hidayat, S.Sos
PD BPR BKK LASEM
Cara penyampaian yang lain dari fasilitator yang lain. Sering menampilkan gambar yang lucu. Sering nyanyi dan selalu setiap session ada permainan untuk penyemangat dan dapat sebagai motivasi. Pembelajaran tidak mengantuk. Mengandung unsure tebak-tebakan sehingga dapat berfikir secara jernih untuk menerima materi. Meskipun materinya paling sulit disbanding modul yang lain.

Pambudi Agung Martanto, SE
PD BPR BKK WONOGIRI KOTA
Penyampaian materi bagus dan banyak hiburannya. Sehingga tidak menjadi bosan. Walaupun kadang materinya agak menjadikan bingung.

Etik Handayani, SE
PD BPR BKK BANJARHARJO, BREBES
Dalam menyampaikan materi diselingi permainan. Jadi tidak bosan. Gak.. ngantuk. Bikin suasana hidup. Cara penyampaian jelas. Bagus. Mengena.

Sulasih, SE
PD BPR BKK PURWODADI
Pada awal-awalnya bisa mengikuti. Lama-lama bingung juga. Tapi juga banyak yang bisa diterima dan semangat. Akan kami tindak lanjuti dengan belajar setelah pelatihan ini.

Susilo Wahyu, SE
PD BPR BK PURWOKERTO UTARA
Tutornya mengerti, saat peserta ngantuk bikin permainan dulu. Pengetahuan akan akuntansi, pemasaran, pelayanan terhadap nasabah jadi bertambah. Cara penyampaian bagus.

Nyaris Pratomo, SE
PD BPR BKK WONOGIRI KOTA, CABANG SLOGOHIMO
Pelajaran lumayan sulit. Pak Harno kocak.

Tinuk Nurharyati, SE
PD BPR BKK KARANGMALANG, CABANG KEDAWUNG
Saya sangat berkesan dengan modul ini. Dan sebenarnya saya sangat ingin memahami akuntansi. Tetapi mungkin karena capek, ngantuk, maka saya jadi tidak konsentrasi. Jadi pada modul akuntansi sebenarnya saya ingin lebih mengerti betul. Karena saya sangat penasaran. Saya punya keinginan untuk memahami betul.

Supantho
PD BPR BKK PURWOREDJO
Aku senang dihajar pak Harno. Karena orangnya cepat dikenal.

Sony Ade Krestiono, ST
PD BPR BKK GROGOL SUKOHARJO
Banyak humornya. Juga banyak seriusnya. Sampai lupa apa yang saya dapat. Terutama masalah neraca dan jurnal. Saya terkesan dengan tuturnya pak Harno. Sangat lucu.

Sutarman
PD BPR BKK LASEM, REMBANG
Selalu ada refresing. Jadi diwaktu belajar gak merasa jenuh dan gak merasa ngantuk. Cara ngajarnya enak. Mudah dimengerti.

Anggoro
PD BPR BKK BOYOLALI, CABANG KARANGGEDE
Cara penyampaiannya modul sudah sesuai. Banyak humor dan lucu.

Mardiyanto
PD BPR GROGOL-SUKOHARJO
Inovasi dalam penyampaian modul siiip. Untuk mengurangi kejenuhan dalam pelatihan diselingi dengan gerakan-gerakan yang membuat badan fresh. Personilnya mudah diingat dalam gayanya.

Aliah Rifa’i
PD BPR LASEM
Ternyata banyak hal baru yang membuka fikiran saya.

Dwi Sujiati, SE
PD BPR KARANG MALANG-SRAGEN
Membuat suasana dalam ruangan hidup. Cara penyampaian mudah dipahami. Perpaduan antara konsep out bond dan pendidikan sehingga kadang terkecoh.

Yusron Baihaki
PD BPR TAMAN CABANG ULUJAMI-PEMALANG
Cara mengajarnya asyik, jelas dan gamblang, serta runtut. Orangnya lucu. Kayak (alm) Taufiq Savalas. ” Wajahnya juga mirip ”.

Susilo
PD BR BKK WONOGRI KOTA-CABANG GIRIMARTO
Main tikus dan kucing. Memutarkan film yang sifatnya mengajarkan untuk menarik kesimpulan.

Mukti
PD BPR BKK LASEM
Banyak humor dalam penyampaian. Tak membosankan. Tehnik penyampaian modern. Selalu mengedepankan belajar dan bermain.




Teguh S
PD BPR BK KOTA WONOGIRI KOTA-CABANG PURWANTORO
Sistem mengajar bagus. Karena diselingi dengan permainan dan hiburan. Sehingga peserta tidak akan merasa bosan walaupun cuaca terasa panas dan mulai mengantuk. Banyak kejutan dan hal-hal baru yang selama ini belum pernah di dapat dari pendidikan.