23 Oktober, 2008

ETIKA DAN ETIKET

Secara etimologi kata etika berasal dari bahasa Yunani yaitu "Ethos" yang berarti watak kesusilaan atau adat. Kata ini identik dengan perkataan moral yang berasal dari kata latin "mos" yang dalam bentuk jamaknya ” mores ” yang berarti juga Adat atau cara hidup.

Etika dan Moral memiliki arti yang sama, namun dalam pemakaian sehari-harinya ada sedikit perbedaan. Moral atau moralitas biasanya dipakai untuk perbuatan yang sedang dinilai, sedangkan etika dipakai untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang ada.

Menurut Ir Poedjawiyatna, etika merupakan cabang dari filsafat. Etika mencari ukuran baik buruknya bagi tingkah laku manusia. Etika hendak mencari tindakan manuisia yang manakah yang baik.

Sedangkan memurut Austin Fogothetu etika berhubungan dengan seluruh ilmu pengetahuan tentang manusia dan masyarakat sebagai: antropologi, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik dan ilmu hukum. Perbedaanya terletak pada aspek keharusan (ought). Pebedaan dengan teologi moral, karena tidak bersandarkan padakaidah-kaidah keagamaan, tetapi terbatas pada pengetahuan yang dilahirkan tenaga manusia sendiri.

Perbedaan Etika dan Etiket :

Seringkali dua istilah tersebut disamakan artinya, padahal perbedaan antara keduanya sangat mendasar. Dari asal katanya saja berbeda, yakni Ethics dan Ethiquetle. Etika berarti moral sedangkan Etiket berarti sopan santun.

Namun meskipun berbeda, ada persamaan antara keduanya, yaitu : Keduanya menyangkut perilaku manusia. Etika dan etiket mengatur perilaku manusia secara normative, artinya memberi norma bagi perilku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.

Perbedaannya yang penting antara lain yaitu :
  • Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia. Diantara beberapa cara yang mungkin, etiket menunjukkan cara yang tepat, artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam suatu kalangan tertentu.

  • Etika tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan. Etika menyangkut pilihan yaitu apakah perbuatan boleh dilakukan atau tidak.

  • Etiket hanya berlaku dalam pergaulan. Bila tidak ada saksi mata, maka maka etiket tidak berlaku.

  • Etika selalu berlaku meskipun tidak ada saksi mata, tidak tergantung pada ada dan tidaknya seseorang.

  • Etiket bersifat relatif artinya yang dianggap tidak sopan dala suatu kebudayaan, isa saja diangap sopan dalam kebudayaan lain.

  • Etika jauh lebih bersifat absolut. Prinsip-prinsipnya tidak dapat ditawar lagi.

  • Etiket hanya memadang mausiadari segi lahiriah saja.Etika menyangkutmanusia dari segi dalam. Orang yang bersikap etis adalah orang yang sungguh-sungguh baik.

1 komentar:

alda mengatakan...

wahh, baru baca postingan mbak/tante nih aku jd inget UTS selasa kmaren..., ada soal ini dan aku jawabnya kurang lengkap =(

kunjungi blogku
-oblogoblogue.blogspot.com-