18 Oktober, 2008

CITRA PERGURUAN TINGGI

Era pasar bebas yang saat ini mulai dihadapi Indonesia menimbulkan berbagai pengaruh pada keberadaan perguruan tinggi di tanah air. Keberadaan perguruan tinggi dalam masyarakat di masa kini di mana segala sesuatu begitu terbuka, namun sekaligus juga begitu rentan dengan berbagai masukan – baik masukan positif maupun negatif, menuntut perguruan tinggi harus mampu menampilkan citra positif sebagai institusi berkualitas yang peduli dengan kondisi masyarakat dan adaptif terhadap berbagai perkembangan maupun tuntutan masyarakat.
Citra positif yang tampil tentunya bukan sekedar citra yang sifatnya semu, tetapi benar–benar merupakan suatu citra yang harus dimiliki suatu institusi pendidikan tinggi sesuai dengan potensi dan berbagai sumber daya yang dimilikinya

Kemampuan untuk menampilkan citra positif bahwa perguruan tinggi memangmerupakan suatu institusi yang layak dipercaya akan menjadi salah satu faktor pendukung utama keberhasilan suatu institusi pendidikan tinggi untuk mampu mempertahankan keberadaannya serta mengembangkan berbagai programnya.Beberapa unsur masyarakat yang memiliki keterkaitan erat dengan dunia pendidikan tinggi, terutama agar perguruan tinggi dapat menampilkan citra positifnya kepada masyarakat, khususnya calon mahasiswa, pemerintah, dunia industri, masyarakat secara umum dan kalangan pers.

Kondisi lain yang dihadapi dunia pendidikan tinggi Indonesia saat ini adalah masalah persaingan yang bersifat lokal, regional maupun global. Dulu perguruan tinggi di Indonesia, baik yang berstatus negeri, maupun swasta, atau kini perguruan tinggi yang memiliki status sebagai Badan Hukum Milik Negara/BHMN hanya bersaing dengan perguruan tinggi lokal. Tetapi kini pesaing yang harus ’ditaklukkan’ selain para ’pemain’ lokal, juga berbagai institusi yang merupakan jaringan dari perguruan tinggi tingkat regional maupun internasional. Tidak itu saja mereka juga harus bersaing dengan perguruan tinggi baru yang bermunculan di tanah air dan didirikan oleh berbagai kelompok usaha/industri kuat yang tentu saja mereka juga memiliki dukungan dana besar.

Sementara itu segala bentuk aktivitas maupun program Tri Darma Perguruan Tinggi, yang dijalankan, akan menjadi sia–sia apabila tidak dimanfaatkan dan dipublikasikan dengan baik. Diperlukan suatu strategi untuk mempromosikan sekaligus memasarkan hasil–hasil temuan tersebut, termasuk melakukan kegiatan fund raising, sehingga pada akhirnya aktivitas maupun program yang dilakukan perguruan tinggi dapat kembali menghasilkan kontribusi kepada perguruan tinggi yang bersangkutan, termasuk juga kepada masyarakat.

Dari berbagai kondisi yang dihadapi perguruan tinggi di Indonesia yang telah disampaikan di atas, jelas tampak adanya hubungan erat antara masalah public relations atau humas, promosi dan pemasaran dalam menghadapi berbagai issue penting dunia pendidikan tinggi saat ini. Bagaimana pendapat Anda ?

Tidak ada komentar: